Nasib Miris 2 Bocah Babak Belur Dihajar Anak Pemilik Panti Asuhan, Penyebabnya Gara-gara Hal Sepele

Ibu kedua bocah yang merupakan anak dari Fatimah itu yang saat ini bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
Tribun Jatim
Nasib Miris 2 Bocah Babak Belur Dihajar Anak Pemilik Panti Asuhan, Penyebabnya Gara-gara Hal Sepele 

Kondisi ini membuat mereka mendapat bantuan dari Dinas Sosial (Dinsos) Gresik.

Kedua cucunya pun dititipkan ke panti asuhan yang ada di Gresik, dengan harapan mendapatkan pendidikan lebih layak dan lebih terurus.

"Belum lama, sekitar setahunan (kedua korban di panti asuhan tersebut). Kemarin itu anak saya (salah seorang ibu korban) coba melihat anaknya di panti asuhan, tapi kok malah mendapati seperti itu (kedua bocah diduga dianiaya)," kata Fatimah.

Fatimah menjelaskan, pasca-peristiwa tersebut, kedua cucunya mengaku kesakitan saat dipegang olehnya di bagian kaki maupun punggung.

"Kemarin pas saya tanya sambil pijitin, mereka ya ngomong sakit. Saya sendiri sampai heran, kok tega melakukan itu kepada anak yang masih kecil. Kami ini hanya orang kecil (tidak mampu), tapi kok tega seperti itu," ucap Fatimah.

Akibat penganiayaan tersebut dua bocah tersebut mengalami luka memar di betis, paha, punggun, dan pelipis.

Anggota DPRD Gresik, Syaikhu Busyiri (kiri) saat ditemui nenek korban, Fatimah (kanan) di rumah indekos di kawasan Kebomas Gresik, Kamis (5/8/2021)
Anggota DPRD Gresik, Syaikhu Busyiri (kiri) saat ditemui nenek korban, Fatimah (kanan) di rumah indekos di kawasan Kebomas Gresik, Kamis (5/8/2021) (TribunJatim.com/ Willy Abraham)

Baca juga: PSK Berdaster Tewas usai Bercinta Dengan Bule di Bali, Tubuhnya Ditemukan Tergeletak di Atas Kasur

Tanggapan Anggota DPRD

Kekerasan yang dialami MFS dan DRS di panti asuhan Al Amin menyedot banyak perhatian.

Termasuk kalangan DPRD Gresik, meminta agar ada pendampingan terhadap kedua bocah malang itu.

Anggota DPRD Gresik, Syaikhu Busyiri mengaku prihatin saat melihat foto kedua bocah itu mengalami luka-luka akibat kekerasan yang dialami di panti asuhan.

Syaikhu telah mendatangi tempat tinggal korban yang berada di sebuah rumah kos di kawasan Kebomas.

Saat itu, ditemui oleh nenek korban bernama Fatimah(60).

Korban beserta ibunya sedang keluar rumah menemui keluarga yang ikut prihatin atas musibah tersebut.

Sang nenek yang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART), mengaku tak kuat hati melihat kondisi kedua cucunya.

Bahkan, setelah empat hari setelah dijemput pulang dari panti asuhan, kedua bocah yang berumur belasan tahun itu masih merasakan luka memar di kepala, punggung, hingga kaki.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved