Penampakan Beras Batu Bantuan Sosial PPKM di Banten, Dicuci Berulangkali Tetap Tak Bisa Dikonsumsi
Beras itu merupakan bantuan sosial dari pemerintah yang disalurkan melalui Bulog untuk warga terdampak PPKM Level 4.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Betapa tidak, ia sendiri berharap banyak atas bantuan pemerintah karena terdampak PPKM Level 4.
"Kecewa berat pastinya. Kami manusia, bukan hewan yang dikasih makan seperti ini. Belum tentu juga hewan dapat memakan beras kayak begini," kata Ahmad.
Tak hanya di Pandeglang, beras dengan kondisi kuning dan menggumpal seperti batu juga didapati di Desa Parahiang, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.
Ada tujuh karung beras yang dikembalikan Kelurahan Parahiang ke Kecamatan Leuwidamar pada Kamis (5/8/2021).
"Ya benar, ada tujuh orang yang menerima beras busuk itu dan tadi pagi mengembalikannya ke kantor desa," ujar Sekretaris Desa Parahiang, Andi Rudiana.
Menurut Andi, beras tersebut berasal dari Perum Bulog Sub Divre Lebak-Pandeglang untuk 480 KPM di Desa Parahiang.

Menurutnya, beras bansos tersebut diterima dalam keadaan basah saat tiba di Kantor Desa Parahiang dan terpal kendaraan dalam keadaan terbuka.
"Menurut sopir yang membawa beras itu kehujanan saat pengiriman. Kata sopir, terpal penutupnya roboh, jadinya beras terkena air hujan. Sekitar ada 10 karung beras yang basah saat kami turunkan," ujarnya.
Melansir Kompas.com, Perum Bulog menyampaikan permohonan maaf setelah insiden adanya beras bantuan sosial (bansos) Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang menggumpal di Pandeglang, Banten.
Kabag Humas Perum Bulog Tomi Wijaya mengatakan, pihaknya sudah menarik dan mengganti seluruh beras tersebut.
“Begitu ada informasi beras yang menggumpal, kami segera melakukan pengecekan dan memutuskan menarik dan menggantinya hari itu juga, sekaligus memastikan bahwa pengiriman beras bantuan PPKM tetap harus berjalan lancar, dan sampai ke tangan warga penerima dengan kondisi baik,” ujarnya dalam siaran persnya, dikutip Kompas.com, Jumat (6/8/2021).
Tomi menegaskan bahwa Bulog tidak memiliki niat untuk mengecewakan warga dan peristiwa tersebut merupakan insiden yang tidak diinginkan siapapun termasuk Bulog.
"Kami juga memohon maaf kalau sempat muncul kekhawatiran warga,” ungkapnya.
Menurut Tomy, insiden itu terjadi akibat hujan yang turun saat proses pembongkaran beras berlangsung di lokasi kantor kelurahan Pandeglang, Kecamatan Pandeglang pada, Selasa (3/8/2021).
Hal itu mengakibatkan beberapa karung beras kemasan 10 kilogram untuk bantuan PPKM terkena hujan sehingga sebagian beras di karung tersebut menggumpal.