Tak Mau Kalah dari Akidi Tio, Pemilik Warteg di Jakarta Buat Gebrakan 2T, Sosok Sonny Dicari Warga
Sejumlah pihak sampai ikut menelusuri kebenaran dari uang Rp 2 triliun milik keluarga Akidi Tio itu tapi hasilnya nihil.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Berkaca dari polemik soal sumbangan Rp 2 triliun dari Akidi Tio yang diduga hoaks, seorang pengusaha warteg di Jakarta membuat gebrakan yang tak heboh.
Program yang diluncurkan pengusaha warteg ini dinamakan 2T.
Seperti diberiatakan sebelumnya, keluarga Akidi Tio berjanji akan menyumbangkan uang Rp 2 triliun untuk penanganan Covid-19.
Namun, hingga sepekan setelah disampaikan ke publik di Mapolda Sumatera Selatan, uang sebesar Rp 2 triliun itu tidak pernah cair.
Sejumlah pihak sampai ikut menelusuri kebenaran dari uang Rp 2 triliun milik keluarga Akidi Tio itu tapi hasilnya nihil.
Baca juga: Ramai Soal Donasi Keluarga Akidi Tio, Pemilik Warteg Langsung Bagikan 2T di Tengah Pandemi Covid-19
Antara lain PPATK yang sudah memastikan bahwa Akidi Tio tak pernah tercatat sebagai penyumbang pajak besar di Indonesia.
Itu artinya Akidi Tio tak pernah masuk dalam golongan konglomerat di tanah air.
Hal serupa disampaikan pihak Bank Mandiri Sumsel melalui Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi yang menyebut uang Heriyanti anak Akidi Tio di bilyet giro Bank Mandiri yang sempat beredar jumlahnya tak sampai Rp 2 triliun.
Baca juga: Babak Baru Kasus Sumbangan Rp 2 Triliun, Kapolda Minta Maaf, Rumah Bungsu Akidi Tio Dijaga 13 Polisi
Setelah membuat kehebohan, Heriyanti kini dalam kondisi sakit sejak dipulangkan polisi usai diperiksa atas kasus sumbangan Rp 2 triliun pada Senin (2/8/2021) lalu.
Program Warteg 2T
Dibalik kehebohan keluarga Akidi Tio yang belum jelas kebenarannya, kasus yang dilakukan Heriyanti itu menginspirasi pengusaha warteg di Jalan Taman Margasatwa Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan untuk melakukan sumbangan.
Berbeda dengan keluarga Akidi Tio yang baru sebatas ucapan, apa yang dilakukan pemilik warteg itu sudah langsung dilaksanakannya.

Dia menamakannya sumbangan 2T yang diperuntukan kepada masyarakat terdampak Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Bahkan sumbangan 2T begitu diapresiasi para masyarakat yang datang makan di wartegnya.
Namun tentunya maksud sumbangan 2T itu bukan uang berjumlah Rp 2 triliun seperti yang dijanjikan keluarga Akidi Tio.