Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Tragedi Berdarah Malam 1 Suro, Kades di Kediri Ungkap Keganjilan Kematian Ibu Muda: Baru Kali Ini

Tragedi berdarah terjadi tepat di malam 1 Suro atau 1 Muharram 1443 Hijriyah.

Penulis: Damanhuri | Editor: Soewidia Henaldi
net
ilustrasi tewas 

Terkadang dia juga tinggal di rumah keluarga Eka RIni di Kelurahan Dandangan Kota Kediri.

"Satu Minggu terakhir tinggal di rumah ibunya di Wonojoyo Gurah," jelasnya.

Diakui Dwi, selama ini kehidupan mereka tidak ada masalah,

Bahkan, sesaat sebelum pembunuhan itu, tetangga sekitar juga tak mendengar suara keributan dari dalam rumah pelaku.

"Sepengatahuan kami di lingkungan juga baik - baik saja. Tidak ada cek cok sepengatahuan kami baik saja," ungkap Dwi May Susanto.

Terkait sosok korban Eka Rini, Dwi menyebut selama ini ibu dua anak ini bekerja di sebuah salon.

Baca juga: Pria yang Palak Ucok Baba Merupakan Oknum Anggota Ormas, Pelaku Minta Uang Keamanan Sambil Mabuk

Pelaku Bersandiwara

Tersangka pembunuhan ANH (30) sempat bersandiwara agar aksinya tak diketahui polisi.

Untuk mengelabui polisi, tersangka mengatakan bahwa istrinya tewas karena bunuh diri.

Bahkan, pelaku berlagak sedih dan menangis tersedu-sedu melihat istrinya yang sudah terbujur kaku.

Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Polres Kediri.

Polisi yang datang ke lokasi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Rizkika Atmadha mengatakan, bahwa jenazah meninggal dalam kondisi yang tak wajar.

"Jadi kami mendapat laporan dari masyarakat bahwa ditemukan jenazah."

Saat tim inafis tiba, mereka menduka kematian korban tidak wajar.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved