Teror Virus Corona
Waspada Badai Sitokin Penyebab Kematian Pasien Covid-19, Simak Cara Mengatasinya
Riset tersebut juga menemukan bahwa pasien Covid-19 yang mengalami badai sitokin 45 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal
Berikut berbagai cara untuk mengurangi efek peradangan akibat badai sitokin:
-Terapkan gaya hidup sehat
Gaya hidup merokok dan konsumsi alkohol berlebihan bisa meningkatkan risiko berbagai macam penyakit.
Penelitian juga menunjukan kurang tidur, stres berlebihan, merokok, dan konsumsi alkhol bisa meningkatkan peradangan di tubuh.
Karena itu, langkah terbaik untuk mengatasi efek peradangan akibat badai sitokin adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti istirahat cukup, hindari merokok dan alkohol.
- Atur pola makan
Ada beberapa senyawa yang ditemukan dalam makanan yang telah terbukti mengurangi aktivitas NRLP3 dan NFKappaB, komponen pemicu peradangan.
Makanan tersebut bisa berupa apel, bawang, iikan, dan telur.
Selain mengonsumsi makanan tersebut, pasien juga perlu menghindari asupan makanan olahan karena hal itu juga bisa memicu peraangan di tubuh.
Baca juga: Keluarkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Sputnik-V, BPOM: Efek Sampingnya Ringan
Selain dua cara di atas, riset dari University of Michigan menemukan bahwa Tocilizumab, obat yang awalnya dirancang untuk rheumatoid arthritis, dapat digunakan untuk menenangkan badai seperti itu pada pasien yang menerima pengobatan imunoterapi lanjutan untuk kanker.
Riset tersebut juga menemukan bahwa pasien Covid-19 yang mengalami badai sitokin 45 persen lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal setelah mengonsumsi obat yang bisa menenangkan reaksi berlebihan dasi sistem kekebalan tubuh.
Namun, penggunaan obat-obatan tersebut tetap memerlukan pengawasan dokter, tidak bisa digunakan secara semabrangan karena kita tidak tahu efek samping apa yang akan terjadi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tentang badai Sitokin yang Perlu Kamu Ketahui", Klik untuk baca: https://health.kompas.com/read/2021/08/27/200000568/tentang-badai-sitokin-yang-perlu-kamu-ketahui?page=all#page2.
Penulis : Ariska Puspita Anggraini
Editor : Ariska Puspita Anggraini