Anak di Cilacap Tega Habisi Nyawa Ibu Kandung, Sakit Hati Getol Jualan Bubur Namun Tak Dianggap

Korban yang merupakan warga Desa Dukuh Tengah, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, tinggal di rumah kontrakan di Mertasinga bersama anak-anaknya.

Editor: Ardhi Sanjaya
Tribunnews.com
Ilustrasi 

Namun ia mendapat laporan dari warga setempat bahwa ada kejadian pembunuhan.

"Saya dilapori warga, dikiranya ada pengeroyokan ternyata ada bacok-bacok," katanya.

Ia mengatakan, pelaku dan korban dikenal pendiam.

Selain itu para tetangga menganggap keduanya juga tidak pernah ada percekcokan sebelumnya.

"Dalam satu rumah itu ada empat orang. Suami istri dan dua anak. Si suami sedang berada di Kalimantan. Mereka di sini sudah ngontrak empat bulan," jelasnya.

Dia mengatakan, korban dikenal baik oleh masyarakat.

"Mereka (pelaku dan korban) jualan sama-sama, ibunya yang masak dan anaknya yang berdagang. Tapi anaknya dikenal pendiam," jelasnya.

Motif

Kapolres Cilacap, AKBP Leganek Mawardi mengatakan motif pembunuhan adalah karena pelaku atau si anak merasa emosi dengan ibunya yang sering memarahi.

"Luapan emosi karena jarang diajak ngobrol sering diomelin, walaupun sudah bekerja berjualan bubur tapi tidak dianggap oleh keluarganya," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, dalam konferensi pers, Kamis (9/9/2021).

Kapolres mengatakan pada saat kejadian saksi mendengar teriakan dari korban.

"Tetangga korban saat itu lari karena tersangka membawa parang karena ketakutan," imbuhnya.

Terkait dengan kondisi kejiwaan Kapolres mengatakan pelaku dalam kondisi normal.

Meskipun memang pelaku dikenal pendiam oleh lingkungan sekitar.

Sementara itu, Ketua RT 4 RW 6, Kelurahan Mertasinga, Kecamatan Cilacap Utara, Kusairi menambahkan pelaku dikenal sebagai penjual bubur di daerah tersebut dan mengontrak bersama dengan ibu dan adiknya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved