Kabur dari Acara Najwa Shihab & Tolak Berdialog, Akun Ketua KPI Diserbu, dr Tirta: Masih Bisa Ketawa

Agung Suprio pun batal berdialog dengan Najwa Shihab dan pihak pengacara korban pelecehan serta LBH Apik.

Penulis: khairunnisa | Editor: Ardhi Sanjaya
kolase Instagram
Mangkir dari acara Najwa Shihab, Ketua KPI diserbu netizen 

emirfan.mln : Kok ga jadi hadir di mata najwa?

amatoke : Di mata nazwa lari kemana pak

meniqmeniq28 : Berani nya di podcast doank pak? Di Mata Najwa katanya malah kabur?! OMG

badangel777 : Pak @agung_suprio kenapa koq menolak di wawancara di acara Mata @najwashihab ??? Publik juga mau tau alasan KPI kemarin panggil korban koq tidak boleh ada lawyer korban?

anggatrngh : Pak masa korban disuruh minta maaf buset dah ini lembaga penyalur badut ulang tahun apa lembaga apa sih?

Ketidakhadirannya di talkshow Mata Najwa ramai diperbincangkan, Agung Suprio belum memberikan klarifikasi atau penjelasan.

Hingga artikel ini ditayangkan, TribunnewsBogor.com masih menunggu konfirmasi dari Ketua KPI Agung Suprio terkait alasannya urung tampil di acara Najwa Shihab.

Tanggapan Akademisi

Terkait kaburnya Agung Suprio dari acara Mata Najwa pada Rabu (8/9/2021) malam itu menurut akademisi Algooth Putranto karena yang bersangkutan lupa isi P3SPS dan lari dari tanggungjawab.

“Kalau benar beliau kabur, mungkin beliau lupa isi P3SPS tentang Program Siaran Jurnalistik yang di sana tertulis ‘wajib memperhatikan prinsip-prinsip jurnalistik.’ Diundangnya Ketua KPI Pusat itu bagian dari upaya tim redaksi Mata Najwa akurat, adil, berimbang,” ujar Algooth kepada Tribunnews.com, Jumat (10/9/2021).

Kalau kemudian, lanjutnya, Ketua KPI Pusat lalu beralasan tindakannya untuk kabur karena berpotensi melanggar ketentuan ‘Penghormatan Terhadap Hak Privasi’ ada baiknya beliau membaca secara lengkap isi pasal itu yang menjelaskan adanya kalimat: ‘kecuali demi kepentingan publik’.

Baca juga: STRP Sudah Tak Berlaku Lagi, Penumpang KRL Wajib Tunjukkan Kartu Vaksin Mulai Besok

Algooth menilai kasus MS, pegawai KPI Pusat yang dilecehkan sejumlah oknum sudah menjadi perhatian publik setelah kabar beredar di media sosial dan menjadi bola panas karena pengakuan korban yang tidak konsisten maupun upaya hukum balasan dari oknum maupun keluarga mereka yang terpapar kasus ini dan mengalami penghakiman publik.

Dalam kondisi seperti ini, sebagai pejabat publik semestinya Ketua KPI Pusat berani mengambil tanggungjawab memberikan penjelasan kepada pers terhadap persoalan yang terjadi di lembaga sampiran negara yang setiap tahun menerima dana dari APBN.

“Makin mengherankan karena posisi beliau sebagai Ketua KPI Pusat yang mengurus siaran televisi gratis (free to air) kok malah meniru menteri yang lebih memilih ngomong di acara konten kreator yang rentan satu arah dan disiarkan di saluran streaming,” tuturnya.

Meski demikian, Algooth menilai Mata Najwa dalam hal peliputan kasus pegawai KPI Pusat yang dilecehkan juga tak bisa lepas dari kesan meniti ombak untuk mencari keuntungan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved