Kronologi Bos Toko Emas Tewas Dirampok, Berawal Pasang CCTV hingga Curi Emas Bentuk Naga
Dari 3 orang pelaku, salah satu pelaku berinisial IS (30) berhasil ditangkap warga. Sementara itu, 2 teman pelaku berhasil melarikan diri.
Penulis: Damanhuri | Editor: Ardhi Sanjaya
Setiap harinya, almarhum selalu membuka tokonya sekitar Pukul 10.00 WIB dan menutup toko saat menjelang Magrib.
"Dia (almarhum) tidak pernah ngobrol atau bertegur sapa dengan siapa pun, sehingga saya tidak pernah tahu dia sedang apa atau ada masalah apa, soalnya orangnya tertutup. Cuma yang saya tahu di sana, dia tinggal sendirian, aktivitas hanya buka tutup toko emasnya saja, setelah toko tutup langsung masuk ke atas rumahnya dan enggak pernah keluar rumah," ujarnya saat ditemui di tempat kerjanya, Selasa (21/9/2021).
Agus menuturkan, meski hampir tidak pernah keluar rumah, almarhum sesekali keluar rumah untuk keperluan membeli pakan dari hewan peliharaannya yaitu, anjing dan kucing di Pasar Kosambi.
Setelah selesai, almarhum langsung kembali lagi ke dalam rumah dan mengunci pintu gulungnya dari dalam.
"Saya enggak tahu apakah dia punya anak atau istri, tapi sepengetahuan saya dia cuma sendiri, pegawai juga enggak ada. Di dalam rumahnya juga cuma ada anjing sama kucing yang dia pelihara. Kalau anjing memang setahu saya cuma dua tapi kalau kucing ada beberapa, tapi bukan kucing mahal, cuma kucing kampung biasa," ucapnya.
Ia menjelaskan, meski buka hampir setiap hari, kecuali hari Minggu, namun setiap hari toko yang menjual aksesoris perhiasan itu selalu sepi dari pembeli.
Apalagi, dari yang pernah ia lihat, aksesori yang dijual pun tidak seperti toko emas pada umumnya, yang menjual giwang, cincin, gelang, atau kalung.
Namun lebih kepada aksesori zaman dulu yang menyerupai aksesori pada masa kerajaan terdahulu.
"Aksesori yang dijual di sana juga setahu saya, enggak seperti toko emas lain, tapi seperti emas-emas seperti yang pakai zaman-zaman kerajaan gitu, jadi enggak ngikutin zaman modern gitu lah," katanya.
(TribunnewsBogor.com/Tribun Jabar)
