Minta Gatot Pertanggung Jawabkan Tudingan TNI Disusupi Komunis, Dudung : Jangan Asal Bicara !
Kini, Panglima Kos.trad Letjen TNI Dudung Abdurachman meminta Gatot Nurmantyo mempertanggung jawabkan tudingan tersebut.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Ardhi Sanjaya
"Tapi tidak hanya kanan kiri saja, banyak hal-hal lain juga yang harus kita waspadai, jadi kita tidak hanya cenderung pada kanan dan kiri, padahal ada aspek-aspek lain juga yang mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa. Sehingga kemudian kita jangan terfokus kepada kanan dan kiri. Aspek lain justru nanti kita lengah," kata Dudung.
Soal Patung yang Dibongkar
Dudung juga telah menjawab pernyataan Gatot terkait pembongkaran patung tokoh militer di Museum Darma Bhakti Kostrad dan tudingan penyusupan PKI di tubuh TNI.
Dudung membenarkan patung tiga tokoh di Museum Darma Bhakti Kostrad yakni Jenderal TNI AH Nasution (Menko KSAB), Mayjen TNI Soeharto (Panglima Kostrad), dan Kolonel Inf Sarwo Edhie Wibowo (Komandan RPKAD) sebelumnya ada di dalam museum tersebut.
Kata Dudung, patung tersebut dibuat pada masa Panglima Kostrad Letjen TNI Azmyn Yusri (AY) Nasution pada 2011 sampai 2012.
Baca juga: Sama-sama Ditawari Kudeta AHY, Ruhut Ungkap Hubungan Gatot dengan Moeldoko : Benci tapi Rindu
Baca juga: Bandingkan dengan Gatot, Aksi SBY ke Megawati Diungkit Lagi, Darmizal: Itu Kemunafikan atau Khianat?
Dia mengatakan kini patung tersebut diambil oleh penggagasnya yakni Letjen TNI (Purn) AY Nasution yang meminta izin kepadanya selaku Panglima Kostrad saat ini.
Ia menghargai alasan pribadi Letjen TNI (Purn) AY Nasution yang merasa berdosa membuat patung-patung tersebut menurut keyakinan agamanya.
"Jadi, saya tidak bisa menolak permintaan yang bersangkutan," kata Dudung dalam keterangan tertulis pada Senin (27/9/2021).
Dudung membantah tudingan yang mengaitkan penarikan tiga patung tersebut untuk melupakan peristiwa sejarah pemberontakan G30S/PKI pada 1965.
Ia juga menegaskan bahwa tudingan tersebut tidak benar.
Dudung menegaskan dia dan Letjen TNI (Purn) AY Nasution mempunyai komitmen yang sama yakni tidak akan melupakan peristiwa terbunuhnya para jenderal senior TNI AD dan perwira pertama Kapten Piere Tendean dalam peristiwa itu.
"Jadi, tidak benar tudingan bahwa karena patung diorama itu sudah tidak ada, diindikasikan bahwa AD telah disusupi oleh PKI. Itu tudingan yang keji terhadap kami," kata dia.
Seharusnya, kata dia, Gatot selaku senior di TNI terlebih dulu melakukan klarifikasi dan menanyakan langsung kepada dirinya selaku Panglima Kostrad.
Dudung juga mengingatkan pentingnya tabayun dalam Islam agar tidak menimbulkan prasangka buruk yang membuat fitnah, dan menimbulkan kegaduhan terhadap umat dan bangsa.
Ia melanjutkan foto-foto peristiwa serta barang-barang milik Panglima Kostrad Mayjen TNI Soeharto saat peristiwa 1965 tersebut masih tersimpan dengan baik di museum tersebut.