Temukan Bukti Baru, Polisi Autopsi Ulang Jasad Tuti, Terkuak Alasan Yosef dan Yoris Tak ke Makam
Meski tak datang, Yosef mengaku sempat didatangi penyidik untuk meminta izin membongkar makam Tuti dan Amalia.
Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang masih terus diselidiki polisi.
Guna mengungkap siapa dalang di balik kasus pembunuhan sadis itu, polisi kembali membongkar makam Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
Pembongkaran makam Tuti dan Amalia itu bertujuan agar polisi bisa kembali mengautopsi jasad keduanya.
Dikawal dokter forensik dr Hastry, prosesi autopsi terhadap jasad Tuti dan Amalia itu berlangsung selama tiga jam, Sabtu (2/10/2021).
Terkait mengapa polisi kembali melakukan autopsi terhadap jasad Tuti dan Amalia, Kabid Humas Polda Jabar angkat bicara.
Kombes Pol Erdi A Chaniago menyebut timnya melakukan autopsi ulang karena menemukan petunjuk baru.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Tribun Jabar, Kombes Pol Erdi A Chaniago mengakui ada temuan baru dalam kasus pembunuhan tersebut.
Dikatakan Kombes Pol Erdi A Chaniago, autopsi dilakukan untuk mencocokan dengan bukti dan petunjuk baru yang dimiliki penyidik.
Baca juga: Kisah Kakek Ali Penjual Gemblong Ketan di Puncak Bogor, Tak Kenal Lelah Meski Usianya Sudah 96 Tahun
"Jadi, kenapa kita lakukan autopsi lagi, karena kita sedang mencari kesesuaian antara bukti dan petunjuk yang telah kita temukan yang baru dengan penyebab kematian," ujar Kombes Pol Erdi A Chaniago, saat dihubungi Senin (4/10/2021).
Dari autopsi tersebut, diharapkan ada petunjuk baru terkait penyebab luka pada tubuh korban sebelum meninggal dunia.
"Kita tentunya ingin melihat lagi luka korbannya itu seperti apa. Apakah berasal dari benda tumpul atau benda tajam atau penyebab lainnya," kata Kombes Pol Erdi A Chaniago.
Diungkap Kombes Pol Erdi A Chaniago, dari autopsi tersebut nantinya akan ketahuan apakah korban sempat melakukan perlawanan atau tidak.
"Apakah itu ada perlawanan atau tidak, nanti itu kan dari autopsi kelihatan," ucap Kombes Pol Erdi A Chaniago.

Autopsi ini, kata Erdi, dilakukan oleh tim gabungan dari Mabes Polri, Polda Jabar dan Polres Subang.
Hanya saja, soal temuan baru kasus Subang itu, Kombes Pol Erdi A Chaniago tidak mengungkapnya.
"Tentunya hasilnya seperti apa, itu masih menjadi konsumsi internal penyidik," kata Kombes Pol Erdi A Chaniago.
Baca juga: Bukti Baru Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak Subang, Tim Uka-uka Ikuti Petunjuk Cari HP Amel di Sungai
Alasan Yoris dan Yosef Tak Hadiri Pembongkaran Makam
Makan Tuti dan Amalia dibongkar, terlihat tak ada satupun keluarga yang hadir.
Belakangan terungkap kenapa keluarga inti mendiang Tuti dan Amalia, yakni Yosef dan Yoris tak ada di makam saat proses autopsi.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Kompas TV, Kepala Desa Jalan Cagak Indra Zaenal Alim mengungkap alasan kenapa tak ada keluarga yang ikut pembongkaran makam.
Sebagai anggota keluarga Tuti dan Amalia, Indra Zaenal mengaku tak diberi tahu soal pembongkaran makam tersebut oleh polisi.
"Dari jam 10 pagi Saya mendengar selentingan isu bahwa akan ada pembongkaran makam. Saya coba hubungi di grup keluarga, tidak ada yang tahu," ujar Indra Zaenal.
Hingga akhirnya di sore hari, Indra Zaenal baru diberi tahu perihal pembongkaran makam tersebut oleh kakak mendiang Tuti, Yeti.
Rupanya, polisi hanya meminta izin kepada Yeti untuk membongkar makam Tuti dan Amalia.
"Jam 14.30, RW ada yang memberitahukan ke Saya, ada pembongkaran makam. Akhirnya Saya konfirmasi di grup. Dan di grup Uak Yeti baru cerita, bahwa Uak Yeti dibawa ke sini untuk pembongkaran makam," ungkap Indra Zaenal.
"Untuk memudahkan proses penyelidikan jadi pihak keluarga hanya dimintai izin saja," ujarnya.
Tak cuma Indra Zaenal, anak kandung korban pembunuhan Tuti, Yoris juga tidak diberitahukan perihal pembongkaran makam tersebut.
Baca juga: Dua Kali Autopsi Jasad Tuti dan Amalia, Kecurigaan Polisi Akhirnya Terkuak, TKP Pembunuhan Disisir
"Yoris tidak tahu, tidak ada yang tahu, hanya Uak Yeti yang tahu. Itu pun Saya tahu itu jam 14.30 WIB setelah pembongkaran," akui Indra Zaenal.
Meski tak dilibatkan, keluarga berharap agar polisi segera menemukan bukti.
Sehingga pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia segera tertangkap.
"Kami pihak keluarga berharap, dengan dilakukannya ini, bisa secepat mungkin bisa terungkap kasus ini dan ditangkap pelakunya," imbuh Indra Zaenal.

Bukan hanya Yoris, Yosef ternyata juga tak hadir ke pembongkaran makam Tuti dan Amalia.
Sepreti diketahui, Yosef adalah suami sekaligus ayah korban pembunuhan, Tuti dan Amalia.
Terkait Yosef yang tak ke makam saat pembongkaran makam Tuti dan Amalia berlangsung, Rohman Hidayat punya alibi.
Diakui kuasa hukum Rohman Hidayat, semua keluarga korban sedang ada di Lembang.
"Keluarga tidak ada yang datang, semuanya pada di Lembang," kata Rohman Hidayat, kuasa hukum Yosef saat dihubungi pada Minggu (3/10/2021).
Baca juga: Usai Periksa Kondisi Jasad Tuti dan Amel, Polisi Langsung Perintahkan Warga Cari Benda Penting Ini
Namun, Rohman Hidayat mengaku tidak mengetahui pasti kenapa keluarga Amalia tidak hadir pada pembongkaran makam dan autopsi anak dan ibu tersebut.
"Biarkan polisi bekerja untuk mengungkap kasus ini seterang mungkin sehingga semuanya jadi jelas," ucap Rohman Hidayat.
Meski tak datang, Yosef mengaku sempat didatangi penyidik untuk meminta izin membongkar makam Tuti dan Amalia.
"Pak Yosef didatangi penyidik Polres Subang dan meminta izin untuk membongkar makam Amalia dan Tuti," ujar Rohman Hidayat.
Mendapat permintaan izin tersebut, pihak keluarga yakni Yosef pun mengizinkan polisi membongkar makam Tuti dan Amalia.
"Tentu dari keluarga mengizinkan demi mengungkap misteri kasus ini," ucap Rohman Hidayat.
Hanya saja, tidak dijelaskan secara spesifik soal alasan pembongkaran makam Amalia dan Tuti tersebut.
"Tidak dijelaskan detail. Yang pasti sebagai upaya pendalaman untuk mengungkap kasus ini. Kami dari keluarga kooperatif," ucap Rohman Hidayat.
Ciri-ciri Pelaku Pembunuhan Subang
Terduga dua pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang mengendarai pakai sepeda motor dan mobil warna putih.
Hal itu terungkap berkat penyelidikan Polres Subang bersama dengan Polda Jawa Barat dan Mabes Polri.
Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan hal tersebut berdasarkan penyelidikan sementara oleh penyidik Polri.
Baca juga: Turun Tangan Autopsi Jasad Tuti, dr Hastry Cocokkan Bukti Ini di TKP Pembunuhan: Kebenaran Terungkap
Ramadhan menyampaikan kendaraan pertama yang diduga digunakan pelaku adalah Avanza berwarna putih.
"Dari kesesuaian itu, hanya sementara ini ada dugaan bahwa diduga pelaku menggunakan kendaraan, ini hanya diduga atau ada dugaan sebuah kendaraan jenis avanza warna putih. Artinya kalaupun dia pelaku, ada hubungannya dengan kejadian tersebut," kata Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (17/9/2021).

Selain mobil Avanza, Ramadhan menyatakan kendaraan yang digunakan pelaku lain adalah sepeda motor berwarna biru.
Kendaraan ini masih tengah ditelisik oleh pihak kepolisian.
"Kemudian dengan satu kendaraan lagi adalah kendaraan sepeda motor roda dua warna biru. Kemudian penyidik melakukan identifikasi terhadap kendaraan-kendaraan, nomor polisi sekian.
Jadi beberapa kendaraan diidentifikasi, tentu akan didalami lagi pemilik-pemilik kendaraan tersebut," jelasnya.
Lebih lanjut, Ramadhan menuturkan jenis kendaraan roda dua tersebut berjenis NMAX.
Baca juga: Pembunuh Tuti dan Amalia Segera Terungkap, Yosef Nangis Ucap Permintaan ke Kades : Tak Bisa Hidup
Polri juga tengah menginventarisir kendaraan sepeda motor jenis tersebut di Subang.
"Nah itu kalau kita lihat dari data dengan plat yang ada di sana (Jabar), ada 5.572 unit. Dari 5.572 unit itu mengerucut ada 26. Ada 26 kendaraan roda dua NMAX biru. Jadi lebih mengerucut kepada warga yang ada di sekitar situ di Kab Subang," ungkapnya.
Di sisi lain, pihaknya masih mendalami hubungan kendaraan tersebut dengan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
"Karena misalnya kendaraan roda dua sepeda motor warna biru, kan ada ratusan bahkan ribuan.
Tentu nanti akan didalami dengan hubungan antara tersangka dengan korban atau calon tersangka dengan korban," tukasnya.(*)
(TribunnewsBogor, Tribun Jabar).