Video Risma Marahi Petugas PKH Viral, Pengamat Bereaksi : Awalnya Keren, Lama-lama Jadi Doyan Marah

Aksi marah-marah yang dilakukan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini baru-baru ini kembali menyita perhatian publik.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Sosial RI
Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam kunjungan kerjanya kemarin di Dapur Umum Balai Sosial Wyata Guna Bandung, Selasa (13/7/2021). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Video marah-marah yang dilakukan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini baru-baru ini kembali menyita perhatian publik.

Beberapa menyebut aksi itu sebagai drama dan terlalu berlebihan.

Sebagian lagi menilai aksi marah-marah itu wajar dilakukan, bahkan Gubernur Gorontalo disebut terlalu berlebihan.

Aksi ini juga memunculkan pertanyaan publik, sebenarnya gaya apa yang ingin ditunjukan Risma dalam kepemimpinannya.

Dilansir Kompas TV, sebelumnya Risma menjadi sorotan setelah terekam dalam video sedang marah-marah saat rapat membahas distribusi bansos bersama sejumlah pejabat di Gorontalo.

Rekaman video Risma sedang marah-marah tersebut kemudian viral setelah diunggah ke media sosial.

Adapun rapat itu diketahui berlangsung pada Kamis (30/9/2021).

Berdasarkan informasi, kemarahan Risma dipicu karena perbedaan laporan mengenai data Program Keluarga Harapan (PKH) Gorontalo dengan yang disampaikan pejabat Kemensos.

Kemarahan Risma semakin memuncak karena ada data penerima PKH yang dicoret sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) karena saldo rekeningnya 0 rupiah.

Pejabat Kemensos yang hadir dalam rapat itu mengatakan, pihaknya tidak pernah mencoret data KPM PKH.

Baca juga: Mensos Risma Minta Maaf Marah Pada Pendamping PKH, Gubernur Gorontalo Anggap Masalah Selesai

Baca juga: Risma Hapus Nama Keluarga Menteri yang Masuk Data Penerima Bansos : Ketahuan Sama Kami

Risma yang berada di ruangan sama, sontak langsung memarahi petugas PKH Gorontalo yang juga ikut dalam rapat tersebut.

"Jadi bukan kita coret, ya. Tak tembak kamu ya, tak tembak kamu," kata Risma dalam video tersebut yang dikutip dari akun Twitter @numadayana pada Jumat (1/10/2021).

Menanggapi hal itu, Pengamat Komunikasi Publik Hendri Satrio mengatakan, karena aksinya ini viral, sehingga yang didengarkan oleh masyarakat pesan komunikasinya pasti kecil, akan lebih rendah ketimbang gestur yang terbaca dari apa yang dilakukan oleh Risma.

"Yang terlihat adalah marah-marahnya, yang itu akhirnya membuat masyarakat tidak melihat konteks keseluruhan. Akibatnya maka Ibu Risma akan dianggap terus menerus sebagai pemimpin yang doyan marah-marah," kata dia dilansir dari Youtube tvOneNews, Senin (4/110/2021).

Lantas yang jadi pertanyaan, kata dia, apakah aksi marah-marah ini menarik perhatian?

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved