Sindir Haris Azhar Jangan Berlindung di Balik HAM, Luhut : Emang Lu Doang yang Boleh Ngelawan?
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan tetap pada pendiriannya untuk memidanakan Haris Azhar.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Saat disinggung soal tudingan Haris Azhar minta saham PT Freeport, Luhut pun membenarkan hal tersebut.

"Ya, dia mewakili katanya suku-suku yang di situ. Ya saya dengerin, kemudian saya suruh mereka ke staf ahli hukum saya. Saya selalu kasih kepada yang ahlinya. Saya suruh Pak Lambok periksa," beber Luhut.
"Artinya bukan untuk kepetingan pribadi dia, tapi memang untuk masyarakat Papua?," tanya host.
"Saya enggak tahu, udah urusan dia itu," jawab Luhut lagi.
Ia pun kembali menegaskan kalau dirinya tetap akan membawa kasus ini ke ranah hukum.
Baca juga: Ditanya Najwa Shihab Apakah Luhut Mau Merespon Kajian Tambang, Kuasa Hukum Grogi: Bentar Dulu !
Baca juga: Memanas ! Pihak Luhut Sebut Haris Azhar Pernah Minta Saham Freeport, Pengacara Fatia: Berarti Benar?
"Kalau sekarang, minta maaf itu di pengadilan saja. Biar kita belajar semua, belajar bahwa kamu jangan asal ngomong. Kau harus bertanggung jawab terhadap omonganmu," ujarnya tegas.
Ia pun meminta agar Haris Azhar dan Fatia tidak belindung di balik payung HAM.
"Emang lu aja yang punya HAM? Saya juga kan punya HAM dong? Kamu cederain saya masa saya enggak melawan, emang lu aja yang boleh ngelawan?," katanya lagi.
Meski begitu, dalam konteks sesama manusia dirinya mengaku sudah memaafkan keduanya.
"Selesaikan secara hukum saja, udah saya maafin tapi pelajaran buat yang lain jangan asal ngomong aja di republik ini harus dipertanggung jawabkan. Ini kan banyak asal bunyi aja, padahal kalau lihat di belakangnya banyak tak jelasnya juga," tandasnya.
Akui Sempat Setuju Bisnis Tambang di Papua
Sebelumnya, Luhut membenarkan kalau dirinya sempat tawari dan menyetujui untuk berbisnis tambang di Intan Jaya, Papua.
Namun, saat itu Luhut terlebih dahulu meminta masukan kepada para staf-nya untuk mempelajari tawaran tersebut.
Sehingga akhirnya niatan Luhut untuk berbisnis tambang tak dilanjutkan karena adanya masukan tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Luhut sekaligus menjawab tudingan yang dilayangkan kepada dirinya atas kepemilikan saham pada bisnis tambang di Papua.