Sempat Disebut Hoaks, Bukti 3 Anak Dirudapaksa Ayah Terkuak, Polisi Temukan Luka di Bagian Intim
Polres Luwu Timur kemudian menyatakan bahwa reportase Project Multatuli itu merupakan hoaks.
Penulis: Uyun | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kasus pencabulan yang menimpa tiga anak asal Luwu Timur, Sulawesi Selatan mulai menemukan titik terang.
Diketahui, tiga orang anak yang masih dibawah umur, yakni yakni AL (8), MR (6), dan AS (4) diduga dirudapaksa dan dicabuli oleh ayah kandungnya sendiri.
Ibu kandung korban, RS pun lantas melaporkan mantan suaminya, SA, karena diduga telah merudapaksa tiga anak kandungnya sendiri.
RS melaporkan SA ke Polres Luwu Timur pada 9 Oktober 2019 silam.
Akan tetapi, laporan tersebut tiba-tiba dihentikan oleh Polres Luwu Timur.
Pihak kepolisian mengklaim penyelidikan dihentikan karena tidak ditemukan cukup alat bukti.
Penghentian penyidikan itu sempat tersiar diduga karena SA, terduga pelaku ini berstatus pejabat daerah.
Melihat hal tersebut, ibu korban pun berjuang mencari keadilan untuk anak-anaknya.
Hingga kemudian, ibu korban membongkar kejadian tersebut di situs web Project Multatuli, dengan judul 'Tiga Anak Saya Diperkosa, Saya lapor ke Polisi. Polisi menghentikan Penyelidikan'.
Setelah postingan itu viral, Polres Luwu Timur kemudian menyatakan bahwa reportase Project Multatuli itu merupakan hoaks.
Baca juga: Bersihkan Lokasi Pembunuhan Tuti dan Amalia, Danu Ngaku Pasrah Disuruh Sosok Ini : Enggak Kepikiran
Selain Polres Luwu Timur, Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan, mengatakan penghentian penyelidikan kasus tersebut sudah melalui pertimbangan hukum.
Pihaknya mengklaim, tidak menemukan adanya unsur pidana seperti yang dilaporkan sang ibu ke Polres Luwu Timur.
Bahkan dari hasil visum yang sudah dilakukan, disebut tidak ada luka akibat dugaan pencabulan.
"Sudah digelar perkara, memang tidak ditemukan (tindak pidana)," ujar Zulpan, dikutip dari TribunTimur.
Akan tetapi, keterangan pihak Polres Luwu Timur dan Polda Sulsel banyak diragukan, tim Mabes Polri berangkat ke Luwu Timur untuk membantu penanganan kasus ini.