Kisah Pilu Dimas Jalan Kaki 115 Hari dari Aceh Menuju Semarang, Terlunta-lunta karena Ulah Mandor
Di setiap kota yang disinggahi, Dimas selalu tinggal beberapa hari di pasar atau terminal untuk mengamen.
Penulis: khairunnisa | Editor: Ardhi Sanjaya
Demi bertahan hidup, Dimas yang nekat jalan kaki dari Aceh pun mencari uang dari mengamen.
Di setiap kota yang disinggahi, Dimas selalu tinggal beberapa hari di pasar atau terminal untuk mengamen.

Masih dikutip dari Tribun Jabar, Dimas menceritakan pengalamannya selama berjalan kaki dari Aceh.
Diakui Dimas, perjalanannya paling berat adalah saat ia melewati kawasan Jambi menuju Lampung.
Hal itu karena Dimas harus melewati banyak hutan.
Baca juga: Nyawa Melayang di Tangan Warga, Pria Ini Ternyata Tak Terbukti Curi Motor, Polisi Buru Pelaku
Saat menyeberang ke Bakauhuni, ia diberi surat agar bisa gratis naik kapal Ferry untuk menyeberang ke Merak Banten.
"Baru di Cianjur ini saya ketemu polisi dan diantar ke Dinas Sosial, saya ingin pulang meski ditawari untuk tinggal beberapa hari di rumah singgah Cianjur," cerita Dimas.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cianjur, Asep Suparman, mengaku prihatin dengan pengalaman yang dialami Dimas.
Ia mengatakan akan memfasilitasi kepulangan Dimas dengan membuat surat kemudahan transportasi dengan ditembuskan kepada Dinas Perhubungan.
"Kami turut prihatin dan sudah membuat surat kemudahan untuk transportasi kepulangan sampai alamat Dimas ini, sudah diminta beristirahat dulu namun yang bersangkutan tetap ingin pulang," kata Asep Suparman.
Pengalaman Ketemu Hewan Buas
Menempuh perjalanan ratusan kilometer, Dimas kaya akan cerita.
Termasuk saat ia ketakutan lantaran bertemu hewan buas di perjalanan.

Di kantor Dinas Sosial, Dimas menceritakan pengalaman paling menyeramkan saat melintasi hutan Jambi hingga Lampung.
Dimas mengaku gemetaran saat melewati wilayah rumah penduduk yang sepi.