Kisah Dibalik Rumusan Teks Sumpah Pemuda, Ini Tokoh-tokoh yang Terlibat, Termasuk Mohammad Yamin

Di balik rumusan teks sumpah pemuda, ada peran Dr Moh Yamin yang disebut merumuskan deklarasi tersebut.

Penulis: tsaniyah faidah | Editor: Tsaniyah Faidah
Tribunnews.com
Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sumpah Pemuda adalah salah satu momentum paling bersejarah di Indonesia.

Setiap tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia mengenang semangat juang para pemuda tahun 1928 silam.

Saat itu, para pemuda dari berbagai wilayah di nusantara memiliki kesadaran untuk melawan segala bentuk kolonialisasi atau penjajahan.

Hingga pada 28 Oktober 1928, tepatnya di Jakarta, para pemuda berkumpul untuk mengikat janji yang disebut sebagai ‘Sumpah Pemuda’.

Sumpah Pemuda saat itu dibacakan oleh Soegondo Djojopoespito yang menjabat sebagai Ketua Kongres.

Di balik rumusan teks sumpah pemuda, ada peran Dr Moh Yamin yang disebut merumuskan deklarasi tersebut.

Lantas, bagaimana isi teks sumpah pemuda?

Baca juga: Calon Jemaah Haji Angkatan XXI Batal Berangkat ke Tanah Suci

Teks sumpah pemuda merupakan bukti ikrar dan janji pemuda saat itu.

Adapun isi teks sumpah pemuda sebagaimana yang dikutip dari buku Makna Sumpah Pemuda karya Sri Sudarmiyatun (2012) adalah sebagai berikut.

  • Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
  • Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
  • Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.

Sumpah yang sekarang disebut Teks Sumpah Pemuda ini tidak lahir begitu saja.

Ada juga beberapa tokoh penting dibalik pembuatannya.

Nah, penasaran siapa saja tokoh sumpah pemuda penting itu?

Baca juga: Omzet Ekspor Tanaman Hias di Kabupaten Bogor Tembus Rp 300 Juta Perhari

Berikut penjelasan yang TribunnewsBogor.com lansir dari Sripoku.com.

1. Muhammad Yamin

Muhammad Yamin merupakan satu di antara pencetus Kongres Pemuda II.

Meski sebagai pencetus, ia malah didapuk menjadi sekretaris.

Saat dicalonkan sebagai ketua, ia tak terpilih lantaran berasal dari Jong Sumatranen Bond.

Padahal, kala itu Kongres Pemuda membutuhkan pemimpin yang dianggap sangat netral.

Muhammad Yamin juga yang merumuskan teks Sumpah Pemuda dan selalu mengusung Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

Baca juga: Perbedaan Arti Mimpi Digigit Ular Menurut Islam dan Primbon Jawa, Jadi Pertanda Buruk atau Baik?

2. Soenario

Merupakan seorang pengacara yang aktif membela para aktivis kemerdekaan pada waktu itu.

Soenario dipercaya sebagai penasihat panitia perumusan Sumpah Pemuda dan juga pembicara.

Pria yang lahir di Madiun, Jawa Timur pada tahun 1902 ini memiliki nma lengkap Prof. Mr. Sunario Sastrowardoyo.

3. J. Leimena

Johannes Leimena lahir di Ambon, Maluku pada tahun 1905.

Saat Kongres Pemuda II masih berjalan, dia merupakan anggota panitia kongres.

Perlu diketahui bahwa Leimena merupakan mahasiswa aktivis yang mengetuai organisasi Jong Ambon.

Baca juga: Setelah Pensiun jadi Gubernur, Elektabilitas Anies Baswedan Disebut Akan Jatuh karena Ini

4. Soegondo Djojopoespito

Seorang aktivis pendidikan yang juga tinggal di kediaman Ki Hajar Dewantara.

Tokoh pemuda yang satu ini lahir pada tahun 1905.

Tidak banyak orang yang tahu bahwa Soegondo inilah yang memimpin jalannya Kongres Pemuda II hingga menghasilkan Sumpah Pemuda yang kini terkenal.

5. Djoko Marsaid

Merupakan wakil ketua saat Kongres Pemuda berlangsung.

Djoko sendiri merupakan ketua dari Jong Java.

Tidak banyak informasi yang bisa digali dari seorang Djoko Marsaid ini.

Namun, namanya tetap tercantum dalam tokoh penting perumusan Sumpah Pemuda.

Baca juga: Sejarah Gerakan 30 September 1965 (G30S), Ini Daftar 7 Pahlawan Revolusi yang Gugur, Semuanya TNI AD

6. Kartosoewirjo

Pria bernama lengkap Sekarmadji Maridjan Kartosiewirjo ini merupakan pemimpin DI/TII yang mendeklarasikan Negara Islam Indonesia.

Walau begitu, dia merupakan salah satu tokoh penting dalam pembuatan Teks Sumpah Pemuda 1928.

Pria Kelahiran 7 Februari 1905 ini merupakan segelintir putra bangsa yang berhasil mengenyam pendidikan Eropa kala itu.

Dia bersekolah di Holland Inlandsche School (HIS) di Rembang.

Tempat itu merupakan sekolah elit khusus untuk anak=anak Eropa totok dan Indo (campuran).

7. Amir Syarifuddin Harahap

Wakil dari Jong Batak Bond.

Saat perumusan Sumpah Pemuda dia kerap menyumbangkan ide-ide brilian.

Amir juga merupakan aktivis anti Jepang dan pernah terancam hukuman mati.

8. Sie Kong Liong

Sie Kong Liong adalah pemuda keturunan Tionghoa, beliau mempunyai peran yang penting dalam kelancaran Kongres Pemuda pada saat itu.

Hal itu dikarenakan beliau telah menyediakan rumahnya sebagai tempat dilaksanakannya Kongres Pemuda.

Rumah tersebut kini jadikan Museum Sumpah Pemuda, terletak di Jalan Kramat No.106, Jakarta Pusat.

Baca juga: Kenang Perjuangan Pahlawan Nasional Pada 9 Ramadhan, Petji Bagikan Takjil Dengan Kendarai Ontel

9. W.R. Supratman

Nah, masih ingat W.R. Supratman?

Yap, dialah pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Tidak banyak yang tahu bahwa pria bernama lengkap Wage Rudolf
Soepratman ini merupakan seorang wartawan dan pengarang.

Selain itu, dia juga pandai dalam memainkan biola.
Saat penutupan Sumpah Pemuda, dia memainkan sebuah lagu secara instrumental dengan biola (tanpa teks) yang kini dikenal sebagai lagu Indonesia Raya.

10. S. Mangoensarkoro

Merupakan seorang tokoh penting yang lahir pad tahun 1904.

Pria bernama lengkap Sarmidi Mangoensarkoro ini merupakan pejuang di bidang pendidikan.

Saat Kongres Pemuda I dan II, dia sering berbicara mengenai pendidikan untuk bangsa Indonesia.

Berkat konsentrasinya yang kuat dalam bidang tersebut, dia dipercaya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1949 hingga 1950.

Baca juga: Prasasti Tugu Pahlawan di Bojonggede Dibangun Oleh Kepala Desa

11. A.K. Gani

Pria bernama asli Adnan Kapau Gani ini merupakan aktivgis pemuda yang lahir di Palembang, Sumatra Barat pada tahun 1905.

Dia bergerak dalam organisasi Jong Sumatra Bond.

12. Mohammad Roem

Merupakan aktivis pemuda sekaligus mahasiswa hukum.

Rasa nasionalisme dalam dirinya terbakar setelah mendapatkan perlakukan diskriminatif di sekolah Belanda.

Akhirnya, pria yang sering disapa Moh.Roem ini bertekad untuk ikut serta dalam perumusan ikrar Sumpah Pemuda.

13. Kasman Singodimedjo

Perintis keberadaan Pramuka di Indonesia.

Dia juga dikenal sebagai orator yang ulung.

Pria kelahiran Purworejo, Jawa Tengah ini pernah menjabat sebagai Jaksa Agung INdonesia dari tahun 1945 hingga 1946.

14. Dolly Salim

Meski bukan merupakan anggota Kongres, Dolly Salim memiliki peran penting dalam Sumpah Pemuda.

Wanita bernama lengkap Theodora Athia Salim ini adalah sosok yang melantunkan lagu Indonesia Raya melalui biolanya.

Tak hanya itu, Dolly Salim bahkan juga melantunkan lirik lagu tersebut. Namun, kata “merdeka” diganti dengan “mulia” agar Belanda tidak terusik.

(TribunnewsBogor.com/Sripoku.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved