Kisah Gadis Asal Sukabumi Dijual Mucikari ke Kawasan Puncak, Korban Luluh Dijanjikan Uang Rp 18 Juta
Gadis berusia 16 tahun itu rupanya dijual ke kawasan puncak oleh teman yang dikenalnya melalui media sosial.
Penulis: Damanhuri | Editor: Soewidia Henaldi
Siswi SMK kelas satu warga Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi tersebut ditemukan di kawasan Puncak, Cipanas, Cianjur.
Baca juga: Kemelut Kasus Subang, Polisi Kesulitan Ungkap Sosok Pelaku, Saksi Kunci Malah Jadi Konten Youtube
Baca juga: Cerita Pilu Korban Pelecehan di Cipayung, Dadanya Diraba Pelaku, Tapi Malah Disalahkan Warga

Ditemukannya HK setelah ia berkomunikasi dengan temannya, hingga akhirnya dijemput keluarga.
"Iya, jadi anak saya itu sempat komunikasi dengan temannya memberikan share location yang berada di Cipanas. Semalam saya bersama anggota Polsek Gegerbitung dan temannya itu langsung berangkat untuk menjemputnya," ujar orang tua HK, MS, saat ditemui di rumahnya Kamis (21/10/2021).
Diimingi Gaji Belasan Juta
HK diduga menjadi korban perdagangan orang.
Korban HK pun luluh setelah dijanjikan uang Rp 18 juta sebulan.
Menurut orang tua korban yakni MS, putrinya diajak seorang wanita yang dikenal dari media sosial.
HK diiming-imingi kerja dengan gaji belasan juta rupiah.
"Dari keterangan anak saya bahwa dia itu berkenalan dengan perempuan bernama Sinta di media sosial lalu menawarkan pekerjaan di restoran dengan gaji Rp 18 juta per bulan," ucap MS.
Baca juga: Warga Ungkap Kejanggalan Sebelum 11 Siswa Tewas saat Susur Sungai, Ikan Raksasa Keluar dari Sungai
Baca juga: Amalia Korban Pembunuhan di Subang Beri Isyarat Lewat Mimpi, Istri Yoris: Usia Pelaku Masih Muda
HK kemudian tergiur dengan tawaran tersebut.
"Tidak tahu kenapa anak saya itu bisa terbujuk dan akhirnya dijemput di Terminal Sukaraja lalu dibawa ke Cipanas Puncak untuk dijual," ucapnya.
MS menambahkan, anaknya sulit dihubungi diduga karena mendapat ancaman dari orang-orang yang membawanya.
"Kartu HP-nya dirusak sama mereka dan nomor-nomor HP-nya juga semua pada diblokir, terus kalau pegang HP selalu diawasi," katanya.(*)
(TribunnewsBogor.com/Tribun Jabar)