Modal Ijazah SMP, Karyawan Pinjol Ilegal Digaji Belasan Juta, Kerjanya Cuma Kirim SMS Teror
Dibalik gaji besarnya, HH termasuk ke dalam komplotan pinjol ilegal yang teror wanita di Wonogiri hingga bunuh diri.
Penulis: Uyun | Editor: Soewidia Henaldi
Selanjutnya, kata HH, peralatan itu dikoneksikan kepada alat modem pool tersebut. Nantinya, modem pool itu akan diisi paket data oleh pihak perusahaan.

"Jadi pertama kita nyalain HP, koneksi ke semua mesin. Kedua kita akan memakai SIM card.
Kartu SIM card kita colokin ke mesin. Mesin ini akan kita isi paket.
Setelah isi paket sms, maka otomatis kita akan hidupkan di software yang ada di PC. setelah itu SMS otomatis akan terkirim ke penerimanya," ungkap dia.
Baca juga: Hasil Investigasi Kasus Pembunuhan Subang, Pengacara Sebut Yoris dan Danu Kini Sangat Ketakutan
Pengakuan AY, karyawan pinjol ilegal lainnya
Sementara itu, karyawan pinjol ilegal lainnya, yakni AY (20) ditangkap di Apartemen Laguna Pluit, Jakarta Utara.
Ia menyebut, jika dirinya hanya menerima upah sebesar Rp5 juta perbulan.
Lebih lanjut AY mengaku baru bekerja selama 3 bulan setelah sebelumnya bekerja sebagai pegawai restoran.
"3 bulan. Gaji Rp5 juta. Jam kerja cuma pagi saja sih," ujar AY.
Ia menjelaskan, alasan dirinya mau bergabung dengan pinjol ilegal tersebut karena membutuhkan uang.
Senada dengan HH, AY mengaku baru mengetahui jika dirinya bekerja di tempat pinjol ilegal setelah bekerja baru berjalan satu bulan.

Selama bekerja di sana, ia mendapatkan bonus akomodasi berupa apartemen dan juga disediakannya alat kerja.
"Benar (kata polisi dapat akomodasi), berupa satu unit apartemen sendiri. Dari situ kerjanya. Saya di Apartemen Laguna," jelasnya.
Meski tahu kalau ia bekerja di perusahaan pinjol ilegal, AY mengaku terpaksa lantaran sedang butuh uang.
Apalagi saat ini masih musim pandemi Covid-19.
"(Sadar kerja di pinjol ilegal) 1 bulan setelah kerja, saya baru 3 bulan. Sudah sadar sebelum ditangkap. Cuman kan namanya butuh duit," sambungnya.
(TribunBogor/Tribunnews)