Awalnya Tak Tega Lihat Jenazah, Emosi Orangtua Mahasiswa UNS Meledak saat Lihat Kondisi Putranya
Seusai panjat tebing saat diklat Menwa, Gilang Endi disebut mengalami kesurupan hingga sempat diruqyah.
Penulis: Uyun | Editor: Soewidia Henaldi
Paman korban, Sutarno mengatakan awalnya keluarga merasa tidak curiga, terhadap penyebab kematian anaknya.
Sehingga, orangtua korban pun meminta agar jenazah anaknya langsung dibawa ke rumah duka.
"Kondisi jenazah memang tidak diperiksa, karena tidak tega, inginnya segera dibawa pulang," ungkap Sutarno.
Saat di rumah duka, keluarga kaget melihat kondisi jenazah.
"Saat dibuka (kain penutup jenazah), wajahnya penuh luka,"
"Yang terlihat bagian mata lebam, bawah mata sudah menghitam, bibir juga berdarah, selain itu juga keluar cairan bening di kepala bagian belakang," terangnya.

Melihat hal tersebut, keluarga pun geram.
Sutarno dan keluarga berharap, pihak kepolisian bisa mengusut secara tuntas dan mengungkap penyebab kematian Gilang.
"Keluarga tidak terima dengan kejadian ini. Pokoknya keluarga ingin tahu penyebab meninggalnya itu karena kecelakaan atau penganiayaan. Yang penting tahu penyebabnya," kata Sutarno.
Lantaran merasa ada yang janggal atas penyebab kematian Gilang, pihak keluarga pun lantas melaporkan kejadian itu ke Polsek Karangpandan.
Pihak Satreskrim Polres Karanganyar yang mendapatkan laporan tersebut kemudian berkoordinasi dengan Polsek Jebres.
Baca juga: Polisi Amankan Enam Orang Terkait Pengeroyokan Warga Mulyaharja Bogor, Ini Modus Pelaku
Sutarno menduga korban meninggal lebih dari dua jam setelah dikabari pada Senin (25/10/2021) pukul 02.00 WIB.
"Kalau melihat lukanya seperti itu, nggak satu atau dua jam, kemungkinan sudah lama, karena cairan yang keluar dari kepalanya sudah bau," kata dia.
Kemungkinan lanjut Sutarno, saat masih di lokasi kejadian, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.
"Korban baru dibawa ke rumah sakit, sebelum akhirnya kabar duka tersebut terdengar oleh keluarga," ucap dia.
