Cegah Diabetes Mellitus dengan Pola Makan Sehat dan Menjaga Berat Badan Normal
Dinas Kesehatan melaksanakan kegiatan preventif berupa Bulan Deteksi PTM, yaitu penyelenggaraan deteksi faktor risiko PTM (penyakit tidak menular)
Terjadi peningkatan jumlah penderita DM dari tahun 2015 sebanyak 415 juta orang dewasa, dibanding tahun 1980an sebanyak 108 juta orang. (4X lipat).
Apabila tidak ada tindakan pencegahan maka jumlah ini akan terus meningkat: diperkirakan pada tahun 2040 meningkat menjadi 642 juta penderita.
- Riskesdas 2018 :
Prevalensi DM menunjukkan kecenderungan meningkat yaitu 5,7% pada tahun 2007, meningkat menjadi 6,9% pada tahun 2013, dan pada tahun 2018 meningkat lagi menjadi 8,5%.
Berdasarkan Riskesdas tahun 2013, tren prevalensi PTM Kota Bogor untuk penyakit jantung adalah sebesar 2,2% (RKD Nas 1,6%), penyakit stroke sebesar 1,5% (RKD Nas 1,2%), dan penyakit Diabetes Mellitus sebesar 2,1% (RKD Nas 2,0%).
- SRS 2014 dan 2016 :
Berdasarkan Sample Registration System (SRS) Indonesia tahun 2014 dan 2016 Penyebab Kematian Utama yang terjadi pada urutan 1 s/d 3 adalah disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular, sbb :

- Data Kota Bogor :
Hasil studi kohor bagi 5.000 warga Kota Bogor tahun 2011 s/d 2020 yang dilaksanakan oleh Puslitbang Kesehatan Kemenkes RI pada 5 kelurahan di kecamatan Bogor Tengah (Kel. Kebon Kelapa, Kel. Ciwaringin, Kel. Panaragan, Kel. Babakan, dan Kel. Babakan Pasar), tergambar kondisi sebagai berikut: sebanyak 597 orang (12%) memiliki sindroma metabolik yang menggambarkan kombinasi dari sejumlah kondisi kesehatan seperti obesitas, tekanan darah tinggi, kadar gula darah yang tinggi, kadar kolesterol yang buruk yang dialami secara bersamaan.
Sebanyak 122 orang (2,44%) telah mengalami stroke dengan jumlah kematian akibat stroke 55 org, 208 orang (4,16%) mengalami PJK dengan kematian berjumlah 47 org, dan 621 orang (12,44%) menderita DM dengan jumlah kematian sebanyak 43 org.
Kematian akibat kanker juga ditemui sebanyak 16 orang; yaitu 4 org Kanker Paru dan 3 org Kanker Payudara, dan 9 org Kanker Serviks.
- Prevalensi penyakit tidak menular di Kota Bogor tahun 2020
Menunjukkan bahwa penyakit Hipertensi merupakan penyakit peringkat I dengan jumlah 53.635 orang (prevalensi HT Kota Bogor : 6,29 % - prev HT Riskesdas Nas :8,4 %, Prev HT Jabar :9,67 % ) dengan insidens 0,34 % dan jumlah kematian sebanyak 120 orang.
Sedangkan peringkat II adalah DM dengan jumlah 17.431 orang (prevalensi DM Kota Bogor : 2,05 % - prev DM Riskesdas Nas : 2 % ) dengan insidens 0,0006 % dan jumlah kematian sebanyak 105 orang. Angka penderita Stroke berjumlah 2.034 orang (prevalensi Stroke Kota Bogor : 0,24 % ; prev Stroke Riskesdas Nas : 1,09 %).
Dengan rincian pembagian usia maupun jenis kelamin sebagai berikut :

Proporsi DM didominasi oleh usia 45 tahun ke atas sebesar 74,7%, yaitu 63,5% pada penderita perempuan dan 36,5% pada penderita laki-laki.
- PENGENDALIAN DM :
- Program pengendalian PTM bertujuan menurunkan prevalensi PTM secara mandiri yang dilaksanakan secara terpadu dan menyeluruh dengan focus promotif dan preventif dengan tidak mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif. Pengendalian PTM dilaksanakan melalui upaya pengendalian faktor risiko, surveilans epidemiologi, deteksi dini, dan tatalaksana.
- Pengendalian diabetes harus dilaksanakan secara terintegrasi dan menyeluruh dengan melibatkan lintas program, lintas sektor, profesi, institusi, LSM, masyarakat dan swasta.
-
Layanan kesehatan terhadap penyakit tidak menular di Puskesmas sebagai, ujung tombak layanan kesehatan di masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam penanganan dini, pengendalian, dan penurunan angka kematian akibat PTM, sehingga perlu penguatan dari segi pemenuhan sarana prasarana, maupun peningkatan SDM untuk menjalankan prosedur pengobatan sesuai standar dan kompetensi FKTP.
-
Penderita DM penting untuk mematuhi serangkaian pemeriksaan seperti pengontrolan gula darah melalui kegiatan di Posbindu PTM yang tersebar di seluruh wilayah Kota Bogor yang berjumlah 431 Posbindu. Bila kepatuhan dalam pengontrolan gula darah pada penderita DM rendah, maka bisa menyebabkan terjadinya komplikasi. Hiperglikemia yang terjadi pada waktu ke waktu dapat menyebabkan kerusakan berbagai sistem tubuh terutama syaraf dan pembuluh darah.

-
Sesuai Permenkes No. 30 Tahun 2013 anjuran konsumsi Gula/org/hari adalah 10% dari total energi (200 kkal) atau setara dengan 4 Sendok makan/orang/hari, yaitu 50 gr/org/hari. Anjuran konsumsi Garam adalah 2.000 mg Natrium 1atau setara dengan 1 sendok teh/orang/hari, yaitu 5 gr/org/hari. Sedangkan anjuran konsumsi Lemak /orang/hari adalah 20-25% dari total energi (702 kkal) atau setara dengan 5 sendok makan/orang/hari, yaitu 67 gr/orang/hari.