Terkuak Motif Guru Kursus Nodai 14 Anak, Pelaku Pedofil Ini Bohongi Korban Secara Keji: Itu Biasa

Dari 14 anak tersebut, ada yang sudah sering sekali dilakukan percabulan oleh pekau pedofil hingga 15 kali.

Editor: Tsaniyah Faidah
pixabay
ILUSTRASI - Motif pelaku pedofil di Lenteng Agung cabuli 14 anak laki-laki 

"Sempat ketika pelaku melakukan kegiatan pencabulan tersebut itu ada anak kecil yang diminta menelan sperma dari pelaku. Bahkan ada juga beberapa anak kecil yang diminta untuk saling melakukan (berhubungan) di hadapan dia," tambahnya.

FM melakukan pencabulan itu selama sekitar satu tahun sejak Desember 2020 hingga November 2021.

Azis mengatakan, para korban pencabulan ini berstatus pelajar SD yang berusia antara 7 hingga 11 tahun.

Pelaku dan para korbannya saling mengenal dan tinggal di lingkungan yang sama di kawasan Lenteng Agung.

FM mencabuli seluruh korban di tempat tinggalnya. Padahal, pelaku masih tinggal bersama orangtuanya.

Baca juga: Pergoki Tetangga Cabuli Bocah, Kakek Ini Malah Menonton dan Lakukan Tindakan Serupa ke Korban

"Korban dan pelaku awal mula bertemu di tempat bermain game online. Pelaku dan korban punya hobi game online, dari sini korban berinteraksi untuk perbuatan cabul itu terjadi," ujar Azis.

Kasus ini terungkap setelah satu korban bercerita kepada orangtuanya perihal pelecehan seksual yang dialami.

"Kalau dari ibu yang tadi malam cerita bahwasanya anaknya tanya-tanya tentang alat kelaminnya. Cerita lah dia sama ibunya," kata ungkap Ketua RW setempat Raden Taufik saat dikonfirmasi, Selasa (16/11/2021).

Ia menambahkan, orangtua korban yang curiga mencoba memancing agar sang anak bercerita lebih banyak lagi.

"Ibunya dengar sekali, dua kali cerita hal yang sama, ibunya mulai curiga.

Baca juga: Terinspirasi dari Teman, Kakek 70 Tahun di Jakarta Ikutan Cabuli 7 Bocah dengan Iming-iming Permen

Anaknya tanya, kelamin itu selain air seni keluar apa lagi. Ya pokoknya begitu lah, akhirnya disebut nama pelaku," ujar dia.

Pelaku pedofil itu babak belur dihajar warga pada Senin (15/11/2021) malam.

"Waktu kejadian itu saya ditelepon sama Pak RT, katanya ada pelecehan seksual," kata Taufik.

Taufik lalu bergegas menuju kediaman pelaku. Di sana, puluhan warga sudah berkumpul menunggu pelaku keluar dari rumahnya.

"Sampai di lokasi sudah ramai. Rumah (pelaku) sudah dikepung sama warga," ujar dia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved