Ajak Siswinya Kerjakan Tugas di Kamar, Guru Honorer Dipecat Kepsek, Beralasan Suka Sama Suka

Bukannya dilindungi seperti anak sendiri, oknum guru ini malah melakukan tindakan asusila terhadap siswinya.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Damanhuri
Kolase
Ilustrasi siswi SMP disetubuhi 

Setelah mendapat informasi itu, ia kemudian melakukan investigasi dan memanggil korban.

Korban kemudian menceritakan dengan polos dari awal kejadian hingga ia mengalami perlakuan tak senonoh dari SW.

Untuk mengkonfirmasi pengakuan korban, Didu Fernandez juga telah memanggil SW ke ruangannya.

Di hadapan kepsek, SW pun tak berkelit. Ia mengakui semua perbuatannya.

SW membenarkan bahwa saat itu ia mengajak siswinya mengerjakan tugas di kamar.

Baca juga: Nasib Tragis 2 Bocah Dicabuli Kakek, Kakak, Paman & Tetangga, Respon Ibu Kandung Bikin Warga Syok

Baca juga: Orangtua Syok Putrinya Bawa Masuk Pria ke Kamar Lalu Tutup Pintu, Sedang Lakukan Ini Saat Digedor

Hingga terjadi perbuatan yang tidak senonoh.

Meski menurut SW, aksinya itu sebagai bukti suka sama suka.

"Menurut guru (pelaku), mereka lakukan karena suka-sama suka. Tapi saya tidak terima alasan dia. Karena menurut saya, apa yang dilakukan oleh seorang guru terhadap anak didiknya itu, salah."

"Guru harus melihat siswa/siswi sebagai anak. Orang tua menitipkan anaknya di sekolah, maka di sekolah, guru harus sebagai orang tua dan siswa adalah anak. Anak harus dilindungi," katanya.

Minta Korban Tidak Dibully

Untuk menjaga psikologi korban agar tetap menjalankan aktivitas di sekolah, melalui rapat dewan guru, ia sudah menginstruksikan semua guru agar siswi (korban) harus didampingi sungguh melalui pendampingan khusus guru bimbingan konseling (BK) maupun guru wali.

"Saya melihat dia punya keinginan untuk tetap sekolah. Saya sudah tegaskan, anak ini harus dijaga khusus, agar ia bisa bangkit. Beri dia penguatan dan motivasi sampai dia benar-benar kembali percaya diri," tegasnya.

Selain menjaga psikologi korban melalui pendampingan guru BK, sekolah juga telah memberi imbauan kepada semua siswa melalui guru wali untuk mencegah bullying di sekolah.

"Secara kasat mata saya lihat dia (korban) sudah mulai membaik, apalagi dua pekan ini dia sudah ikut pelajaran di sekolah. Tapi saya yakin psikologisnya masih terganggu. Kepada semua guru wali, saya sudah tegaskan agar beri imbauan ke siswa-siswa lain agar tidak boleh ada 'bullying'"

"Kita sungguh-sungguh menjaga, karena anak ini adalah korban. Kalau korban, perlu kita dilindungi," ujarnya.

Baca juga: Modus Ajak Makan di Kafe Malah Belok ke Hotel, Oknum Guru Cabuli Siswinya Lalu Kasih Uang Rp 20.000

Baca juga: Dilaporkan ke Polisi, Oknum Guru di Tuban Diduga Berbuat Asusila ke Anak di Bawah Umur

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved