Dosen IPB Sebut Sumur Resapan Bukan Solusi Banjir di Jakarta, Yunarto Sindir Anies: Fokus Stadion
Yunarto Wijaya menyindir Anies Baswedan yang seolah sibuk mengurus stadion, sehingga tidak banyak menanggapi soal sumur resapan yang ramai dibicarakan
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menanggapi pernyataan Dosen IPB Univesity yang mengatakan bahwa kontribusi sumur resapan untuk mengatasi banjir cukup kecil.
Hal itu disampaikan oleh Yunarto melalui akun Twitternya, @yunartowijaya, Senin (13/12/2021).
Pria yang akrab disapa Toto itu menanggapi artikel berita soal pernyataan Dosen IPB tersebut.
Pada artikel itu, IPB University dari Fakultas Pertanian Prof Suria Darma Tarigan menjelaskan tentang kedalaman sumur resapan yang efektif.
Ia menerangkan apabila sumur resapan dibangun pada daerah dengan muka air tanah lebih dari 2,5 meter maka sumur resapan dapat berfungsi mengurangi aliran permukaan.
"Semakin dalam muka air tanah, maka sumur resapan semakin efektif," katanya, pada siaran pers yang diterima TribunnewsBogor.com, Sabtu (11/12/2021).
Terkait banjir di Jakarta, Prof Suria menjelaskan, perlu melihat penyebab banjir seperti permukaan tanah yang semakin menurun karena subsidensi tanah sehingga terdapat daerah yang lebih rendah dari sekitarnya.
Faktor lainnya yaitu adanya peristiwa rob, saluran drainase yang kurang berfungsi, serta adanya kiriman air dari hulu daerah aliran sungai (DAS).
"Kontribusi sumur resapan yang dibangun di Jakarta dalam mengurangi banjir cukup kecil khususnya pada intensitas curah hujan dengan periode ulang lebih besar dua tahun atau sekitar 90-100 centimeter per hari. Jadi sumur resapan bukan menjadi solusi banjir di Jakarta," tambahnya.
Ia juga mengatakan, memang sumur resapan dapat membantu meresapkan sebagian air limpasan ke dalam air tanah.
Baca juga: Heboh Sumur Resapan di Jakarta, Pakar IPB University Beberkan Kedalaman Sumur Resapan yang Efektif
Baca juga: Tagih Janji Anies Soal Beri Sanksi ke Kontraktor Proyek Sumur Resapan, August: Harus Tanggung Jawab
Hal tersebut akan terjadi apabila muka air tanah lebih dari 2,5 meter dan permeabilitas tanah lebih dari 2,0 centimeter per jam.
Lebih lanjut, dosen IPB University itu menerangkan, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merealisasikan pembangunan sumur resapan air.
Ia menyebut, sumur resapan harus dibangun pada daerah dengan muka air tanah dalam lebih dari 2,5 meter.
"Jangan dibangun pada daerah dengan muka air tanah dangkal. Persyaratan lain adalah, permeabilitas tanah (kecepatan peresapan air) berkisar 2 centimeter per jam," ujarnya.
Di Jakarta, kata Prof Suria, ada lokasi dengaan muka air tanahnya dangkal.
Dengan demikian, lokasinya tidak sesuai untuk dibuat sumur resapan.