Niat Belajar Ilmu Tenaga Dalam Berakhir Pilu, 3 Santriwati Tak Berdaya Usai Punggungnya Dipijit Guru
Tanpa perlu alat atau teori mendalam, pelaku mampu membuat korbannya terpedaya dalam waktu singkat.
Penulis: khairunnisa | Editor: Ardhi Sanjaya
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas TV, Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo mengungkap modus kekejian sang guru pesantren.
"Kemudian dipijit-pijit punggung korbannya jadi tidak sadar, akhirnya dilakukan pencabulan pada saat tidak sadar tersebut," ucap Kombes Pol Ibrahim Tompo dikutip pada Senin (10/1/2022).
Baca juga: Skandal Video Mesranya Bikin Ibu Nangis, Ayu Aulia Syok Dicecar Keluarga Zikri Daulay: Mending Nikah
Baru Lapor Awal Tahun
Lebih lanjut, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengungkap bahwa kasus pencabulan guru pesantren terhadap tiga santriwati itu baru diketahui di awal tahun 2021.
Mulanya, ada satu korban yang melapor ke polisi yakni pada 1 Januari 2022.
Hingga kini, sudah ada tiga santriwati yang turut mengadukan aksi bejat sang guru pesantren kepada pihak berwajin.
Secara intensif, polisi masih melakukan penyelidikan atas dugaan kasus tersebut.
Sejumlah saksi, menurut Kombes Pol Ibrahim Tompo, telah menjalani pemeriksaan mulai dari saksi pelapor dan saksi yang diduga menjadi korban.

"Kasus ini sudah ditangani penyidik. Saksi ini ada saksi korban dan pelapor juga, total ada delapan," ujar Kombes Pol Ibrahim Tompo.
Kendati sudah mengetahui kasus tersebut, polisi belum jua menetapkan tersangka.
Pihak kepolisian masih menerima jika ada korban lain yang ingin melapor.
"Saksi sampai sekarang, saksi korban dan pelapor, ada 8 saksi yang diperiksa," sambung Kombes Pol Ibrahim Tompo.
Baca juga: Kakek Sudah Minta Bantuan 26 Dukun, Bocah yang Hilang 17 Bulan Ditemukan Lemas di Mandalika
Korban Berkali-kali Pingsan
Sementara itu, kasus pencabulan tiga santriwati yang terjadi di Kabupaten Bandung itu turut disoroti Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD).
Ketua KPAD Kabupaten Bandung, Ade Irfan Al-Ansory mengungkapkan, dari hasil pengawasan yang dilakukan pihaknya, memang terdapat persetubuhan kepada tiga santriwati.