Sakit Hatinya Anak Yatim Piatu Dihina Guru 'Udah Miskin, Bodoh', Mantu Jokowi Sampai Bereaksi Keras
Atas aksi tak terpuji mereka itu, guru di SMP itu sudah diberi peringatan tertulis dan membuat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan serupa.
Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
"Saya berani lapor ke DPRD karena anak saya sudah beberapa kali mendapat hinaan itu. Pertama waktu enam bulan lalu dan ini ketika pembagian rapot kemarin," kata Vivi.
Menurut Vivi, IP adalah anak yang baik dan jika ia tak membelanya, IP tak akan berani lagi mengadukan perbuatan tak menyenangkan yang selama ini ia terima.
Ibu IP, menurut Vivi sudah meninggal dunia. Sementara sang ayah tak jelas keberadaannya.
"Mereka itu ibunya sudah meninggal, ayah nya juga tidak jelas akhirnya saya asuh dari dulu tidak pernah menyusahkan tapi ko bisa-bisanya anak saya dihina, jelas saya tidak terima," jelas Vivi.
Mantu Jokowi Bereaksi

Peristiwa anak yatim piatu dihina guru sudah diketahui mantu Jokowi yang juga menjabat sebagai Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
Suami Kahiyang Ayu itu menegaskan akan memanggil dan menegur kedua guru tersebut.
"Akan kita panggil, kita beri peringatan karena itu guru ASN bukan guru honorer. Kita berikan teguran kepada pelakunya dalam hal ini gurunya, makanya saya bilang guru itu harus paham bukan hanya nilai bagus terus anak itu bagus, itu memang salah satu point, tapi attitude di sekolah itu juga perlu diperhatikan," ujar Bobby Nasution dikutip dari Kompas.com.
Menurut Bobby Nasution, guru seharusnya memberikan contoh yang baik kepada muridnya, terlebih dari segi sikap dan perilaku serta perkataan.
Baca juga: Kondisi Lapas Rangkasbitung Rusak Parah Akibat Guncangan Gempa, Begini Nasib 50 Narapidana
IP Dimarahi Lagi
Pascaramai kasus tersebut terungkap, dua guru tersebut langsung dipanggil DPRD.
Beberapa waktu lalu, ketua DPRD Ihwan Ritonga meminta kepada dua guru tersebut untuk mediasi dengan IP.
"Waktu mediasi, itu ada dua guru, guru yang hina IP dengan sebutan bodoh, miskin tidak mengaku kesalahannya dan yang bilang IP waras atau tidak itu mengakui kesalahannya," tutur Vivi.
Saat mediasi, Vivi memberanikan diri mengungkapkan perasaan anak asuhnya yang selama ini dipendam.

"Saya bilang itu, anak saya disekolahkan disini dia waras buk dan seharusnya didik dengan baik bukan yang gak baik. Tapi setelah saya katakan itu si guru langsung mengakui kesalahan dan meminta maaf kami pun memaafkan," ucap Vivi.