Sakit Hatinya Anak Yatim Piatu Dihina Guru 'Udah Miskin, Bodoh', Mantu Jokowi Sampai Bereaksi Keras
Atas aksi tak terpuji mereka itu, guru di SMP itu sudah diberi peringatan tertulis dan membuat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan serupa.
Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
Namun terhadap oknum guru yang mengatakan Indah anak miskin dan bodoh, Vivi masih mengaku geram.
Sebab hingga kini, sang guru belum jua melayangkan permintaan maaf.
"Kalau guru satunya itu saya geram karena pada saat di mediasi kami seolah-olah tidak dikasih sela untuk menjelaskan dihadapan Pak Ihwan. Mereka terus memotong perkataan kami dan menjelaskan bahwa mereka tidak pernah lakukan itu," kata Vivi.
Baca juga: Nasib Calon Kades Diduga Jadi Pemeran Video Syur, Kini Viral Padahal Bulan Depan Pencoblosan
Di akhir mediasi, ia dan pihak sekolah sempat bermaaf-maafan.
Tapi saat wakil DPR meninggalkan sekolah, IP kembali dimarahi oleh guru.
"Jadi kemarin mereka minta maaf untuk apa kalau akhirnya IP dimarahi sampai nangis dikata-katain masalah sepele bawa bawa ke DPRD, makanya saya semakin geram," ucap Vivi.
Dikatakan Vivi, bahwa mungkin saja kejadian ini sudah banyak terjadi, hanya saja siswanya masih diam.
"Saya tidak mau anak saya menjadi penakut jika ia benar. Jadi saya ajarkan anak saya untuk berani mengungkapkan apapun yang dirasa tidak baik," tuturnya.
Terkait kejadian yang menimpa anak asuhnya, Vivi berharap agar seluruh guru-guru bisa menjadi contoh baik untuk murid-muridnya.
"Janganlah menghakimi siswa padahal kita tidak tahu latar belakangnya, tugas seorang guru itu mengayomi, mendidik bukan seperti ini. Mudah-mudahan tidak ada kejadian seperti ini lagi," kata Vivi.

Dipanggil Dinas Pendidikan
Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan Laksamana Putra Siregar mengungkapkan, kedua orang guru yang berstatus ASN itu telah dipanggil dan diperiksa oleh dinas.
"Tadi sudah dipanggil," kata Laksamana Putra Siregar.
Atas aksi tak terpuji mereka itu, guru di SMP itu sudah diberi peringatan tertulis dan membuat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan serupa.
Mereka juga telah dibina kembali agar sadar akan perbuatan mereka itu.
"Kepada kedua guru itu juga sudah dilakukan pembinaan," jelas Laksamana Putra Siregar.