Dikira Jatuh, Orangtua Syok Tahu Anaknya Tewas Disekap Teman, Fakta Keji Terungkap Usai Pemakaman

Dari pengakuannya itu, barulah terungkap bahwa korban berinisial AY (19) itu diduga merupakan korban pembunuhan.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
Warta Kota/ Rangga Baskoro
Kamar mandi tempat tewasnya seorang pemuda berinisial AY dalam kondisi kaki dan tangan terikat. 

Orangtua MG, Agus Supriyadi (54) mengatakan, kondisi korban saat dievakuasi masih dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Awalnya, Agus dan pihak keluarga korban mengetahui kondisi AY tidak sadar akibat terjatuh di rumahnya.

Baca juga: Rekonstruksi Kasus Tewasnya 2 Sejoli Digelar, Aksi Kolonel P Otak Pelaku Pembunuhan Segera Terungkap

Baca juga: Sebut Wanita Muda yang Ditemukan di Kamar Kos Bukan Korban Pembunuhan, Polisi: Belum Siap Jadi Ibu

Hal ini berdasarkan pengakuan terduga pelaku yang diduga berusaha menyembunyikan kejadian sebenarnya kepada orangtua MG dan AY.

"Bilangnya si korban jatuh kita enggak ada yang curiga waktu itu karena posisi dapur saya juga agak ke bawah, mungkin beneran jatuh kena tangga gak kepikiran seperi itu (dugaan dibunuh)," paparnya.

Melihat kondisi anaknya yang tak sadarkan diri, keluarga korban kemudian membawa AY ke rumah sakit terdekat.

Namun sayang, dokter yang melakukan pemeriksaan menyatakan bahwa AY telah meninggal dunia.

Kemudian jasadnya dibawa ke rumah duka yang berada di kawasan Jatiwaringin, Pondok Gede Kota Bekasi untuk selanjutnya dimakamkan.

Aksi Terduga Pelaku Terungkap

Hingga proses pemakaman, keluarga hanya mengetahui kalau AY meninggal dunia karena terjatuh di rumah MG.

Namun kebenarannya baru diungkap oleh MG satu hari kemudian.

Saat itu MG yang awalnya tutup mulut mengenai kejadian sebenarnya mulai mau bercerita kepada ayahnya.

Menurut sang ayah, MG awalnya takut berbicara lantaran diancam oleh terduga pelaku perihal kondisi korban yang ditemukan terikat.

"Pada saat jenazah dievakuasi anak saya diancam jangan bilang siapa-siapa, kalau ada yang nanya kenapa bilang aja jatuh," paparnya.

Meski sudah berusaha menutupi, remaja berusia 13 tahun itu, lanjut Agus, tampanya merasa harus bercerita lantaran mengetahui kondisi korban yang diikat di kamar mandi sebelum dinyatakan tewas.

"Waktu itu takut mau ngomong, tapi perasaan dia (MG) mungkin ganjil kalinya, akhirnya dia cerita ke saya lalu langsung ke pihak korban juga," paparnya.

Setelah mendengar pengakuan MG, pihak keluarga korban melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian atas dugaan tindak pidana pembunuhan pada Sabtu (22/1/2022).

Namun, terduga pelaku diketahui telah melarikan diri. Jejaknya terakhir terlihat oleh warga setempat, Kamis (20/1/2022).

(TribunnewsBogor.com/Wartakotalive.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved