Diprank Korban Rudapaksa, Polisi Sampai Dicopot Gara-gara Ucapkan Ini, Kebohongan R Terkuak
Pihak polisi menyebut pihaknya sudah diprank oleh korban perkosaan yang berinisial R tersebut.
Penulis: Uyun | Editor: Damanhuri
Bahkan saat di hotel, kata Iqbal, pelapor dan terlapor berebut membayar hotel.
"Saat keluar hotel katanya lari menggunakan grab. Fakta dalam CCTV, tidak lari bahkan sempat beli cilok di depan kamar hotel," ujarnya.
Ketika rekaman CCTV itu ditunjukkan pada pelapor, R pun tampak membisu dan tak berkutik lagi.
Baca juga: Pilih Makan Bareng Pasukan Usai Pimpin Apel di Monas, KSAD Dudung : Biar Sama dengan yang Lain
Ditambahkan, penyidik juga sempat menyodorkan beberapa fakta lain yang akhirnya tidak dapat dibantah oleh wanita 28 tahun itu.
Setelah dikonfrontir, R akhirnya mau tak mau mengakui kebohongannya.
Korban menyebut hubungan intim yang dilakukannya dengan GWS yang sebelumnya dilaporkannya sebagai rudapaksa, itu ternyata bohong.
Wanita asal Kecamatan Simo, Boyolali, itu mengaku hubungannya dengan GWS itu dilakukan atas dasar suka sama suka.
"Dia tidak dapat mengelak dan akhirnya mengaku hubungan yang dilakukan dengan GWS adalah karena suka sama suka," ungkap Kombes M Iqbal.
Motif R bohongi polisi
Terkait pelaporan rudapaksa hingga akhirnya mengaku mendapat pelecehan verbal oknum perwira Boyolali itu diduga hanya untuk bargaining saja.
"Motifnya dia ingin punya nilai tawar. Dia sengaja membuat laporan sedemikian rupa. Tujuannya, agar Polres Boyolali meringankan kasus suaminya yang ditangkap karena menjadi bandar judi," terang Kabidhumas.
Sebagai mana diketahui, suami R yang berinisial SH (26) menjadi tahanan Polres Boyolali karena diduga menjadi bandar judi.
SH ditangkap bersama lima pengepul judi dan ditahan sejak awal Januari 2022 lalu.
Maka dari itu, untuk membuat hukuman suaminya menjadi ringan, R pun disebut nekat prank polisi, ngaku-ngaku jadi kroban perkosaan.
"Kasus perjudian dengan tersangka SH dan lima orang lainnya tersebut ditangani penyidikannya oleh Polres Boyolali. Saat ini sudah memasuki tahap satu dan diharapkan tuntas dalam dekat," terang Iqbal.
Baca juga: Korban Pelecehan Seksual Guru Tari di Kota Malang Bertambah Jadi 10 Orang, Semuanya Murid Sanggar
