Babak Baru Kasus Mahasiswi Tewas di Atas Kuburan Sang Ayah, Sel Penjara Menanti Bripda Randy
Seorang oknum polisi diduga kuat menjadi pemicu kematian perempuan cantik berinisial NWR (23) tersebut.
Penulis: Damanhuri | Editor: khairunnisa
Ketika didatangi Sugito, NWR sudah dalam keadaan tak bernyawa.
Penjaga makam itu pun langsung menghubungi perangkat desa setempat.
"Setelah saya lihat, dia langsung tergeletak."
"Setelah saya datangi, dia sudah meninggal," katanya.
"Minumannya langsung saya bau (cium), 'wah ini racun', saya bilang begitu," ungkap Sugito.
Baca juga: Timnas Indonesia Gempur Timor Leste Dibabak Kedua, 4 Gol Tercipta Hanya Dalam Waktu 15 Menit
Setiap Hari Datang ke Makam Ayah
Penjaga makam di Mojokerto ini mengungkapkan, NWR setiap hari mengunjungi makam ayahnya.
Kebiasaan itu, kata Sugito, dilakukan sejak ayah mahasiswi tersebut meninggal 100 hari yang lalu.
"Setiap hari dia datang ke situ, ke makam situ."
"Kalau malam datang ketemu sama saya, saya suruh pulang," beber dia.
Meski setiap hari melihat NWR ziarah, Sugito mengaku tak pernah berbincang dengan korban.
Ia melanjutkan, NWR tak akan mau pulang jika tak dijemput oleh saudaranya.
"Enggak pernah, enggak mau diajak bicara," ungkap dia.
Korban 2 Kali Dipaksa Aborsi
Wakapolda Jawa Timur, Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo, membeberkan awal pertemuan NWR dengan Bripda Randy Bagus.