Ngaku Diteror Suku Dayak, Edy Mulyadi Minta Maaf ke Sultan Kalimantan, Sudah Pasrah Jika Ditahan

Gara-gara ucapannya soal Kalimantan viral di media sosial, Edy Mulyadi mengaku menerima ribuan teror via telepon.

Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
Tribunnews
Ngaku diteror Suku Dayak, Edy Mulyadi minta maaf ke Sultan Kalimantan, sudah pasrah jika nanti ditahan 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Edy Mulyadi menghadiri pemeriksaan atas dugaan kasus ujaran kebencian di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (31/1/2022) hari ini.

Sebagai informasi, Edy Mulyadi dilaporkan oleh beberapa pihak atas beberapa pernyataannya yang kontroversial, termasuk salah satunya mengkritik pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan.

Gara-gara ucapannya soal Kalimantan viral di media sosial, Edy Mulyadi mengaku menerima ribuan teror via telepon.

Dari teror via telepon yang diterimanya, banyak yang mengaku sebagai Suku Dayak yang tak terima dengan ucapannya.

Hal itu disampaikan oleh Kuasa Hukum Edy Mulyadi, Herman Kadir.

Menurut Herman, ponsel yang terus berdering tiada henti itu membuat kliennya tak nyaman.

"Setiap hari telepon berdering terus, tiap menit. Pusing enggak. Wartawan telepon dia, belum lagi orang Dayak telepon dia. Belum lagi suku-suku macam telepon dia," ujar Herman, dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribunnews, Senin (31/1/2022).

Herman menuturkan telepon yang diterima oleh Edy Mulyadi tak hanya puluhan.

Dia mengklaim sudah ribuan telepon yang diterima oleh kliennya seusai pernyataanya tersebut viral.

"Bahkan ribuan (telepon) sih bisa jadi, orang di setiap (menit). Jadi telepon dia itu, mati, masuk lagi, mati, masuk lagi telepon," terang Herman.

Baca juga: Edy Mulyadi Diperiksa Polisi Hari Ini, Datang Sudah Bawa Pakaian

Namun demikian, kata Herman, Edy Mulyadi tak terima semua panggilan telepon tersebut.

Dia hanya menjelaskan ke beberapa telepon saja.

"Kan orang enggak mungkin mau diladenin semua orang. Pusing kepala dia kan," ucap Herman.

Sementara itu, Edy Mulyadi menegaskan bahwa Kalimantan dan suku yang ada di dalamnya itu bukan musuhnya.

Sebaliknya, dia justru memperjuangkan masyarakat Kalimantan yang masih belum sejahtera.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved