Ngaku Diteror Suku Dayak, Edy Mulyadi Minta Maaf ke Sultan Kalimantan, Sudah Pasrah Jika Ditahan
Gara-gara ucapannya soal Kalimantan viral di media sosial, Edy Mulyadi mengaku menerima ribuan teror via telepon.
Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
"Musuh saya bukan penduduk Kalimantan, bukan suku ini, suku itu segala macam tidak," tutur Edy Mulyadi.

Maka dari itu, Edy Mulyadi pun meminta maaf kepada para sultan dan suku yang ada di Kalimantan.
"Saya sekali lagi minta maaf kepada sultan sultan. Sultan Kutai, Sultan Paser, Sultan Banjar, Sultan Pontianak, Sultan Melayu atau apa sebagainya.
Termasuk suku sukunya. Suku Paser, Suku Kutai segala macam. Termasuk Suku Dayak tadi, semuanya saya minta maaf," pungkas Edy Mulyadi.
Baca juga: Anak Haji Lulung Doakan Anies Jadi Presiden, Ketum PAN Beri Sinyal ke Ridwan Kamil, Bakal Diduetkan?
Pasrah saat Diperiksa Polisi
Dalam pemeriksaan kali ini, Edy Mulyadi akan ditemani oleh 10 orang kuasa hukum.
"Ada 10 orang lawyer (mendampingi). Bang Edy-nya sudah sangat siap menghadapi peristiwa-peristiwa begituan," jelas Herman.
Herman memastikan Edy Mulyadi dalam kondisi sehat untuk bisa menjalani pemeriksaan polisi.
"Alhamdulillah beliau sudah sehat, mental juga bagus. Bahkan sudah beberapa hari kan situasi kondisi kan sudah mulai mereda, tidak ada kan terlalu ini lagi," kata Herman.
FOLLOW:
Setibanya di Gedung Bareskrim Polri pukul 09.55 WIB tadi, Edy Mulyadi kembali menyampaikan permohonan maafnya.
Dia memakai kemeja berwarna putih, blangkon beserta didampingi oleh kuasa hukumnya.
"Saya kembali minta maaf, saya nggak mau bilang itu ungkapan atau bukan. Saya kembali minta maaf sedalam-dalamnya, sebesar-besarnya," ujar Edy Mulyadi di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (31/1/2022).
Baca juga: PDIP Sebut Ahok Jadi Kandidat Kepala Otorita IKN Nusantara, Pengamat: Ada Banyak Tokoh yang Bersih
Di sisi lain, Edy Mulyadi terlihat membawa kantong berwarna kuning berisikan pakaian saat menjalani pemeriksaan.
Kantong itu ditunjukkan saat Sekjen GNPF Ulama tersebut menemui awak media.