IPB University
Bangun Model Bisnis Agromaritim, IPB University Kenalkan Inovasi Digital yang Menyejahterakan Petani
Kementan juga mengembangkan kegiatan Toko Tani Indonesia sebagai model pendekatan rantai pasok untuk bisa menstabilisasi harga.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian RI, Dr Kasdi Subagyono mengatakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berperan penting pada pembangunan pertanian.
Apalagi IPB University telah memberikan konsep agromaritim yang lebih komprehensif.
Inovasi TIK berbasis Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI) telah diterapkan dalam pengembangan Agriculture War Room (AWR) untuk memberikan kemudahan bagi pimpinan dalam mengambil keputusan secara cepat dan akurat.
"Pemanfaatan AWR di antaranya untuk pemantauan budidaya pertanian, monitoring ketersediaan dan distribusi pangan, sarana pelatihan petugas, dan sarana penyuluhan petani,” ujarnya.
Menurutnya, Kementan juga mengembangkan kegiatan Toko Tani Indonesia sebagai model pendekatan rantai pasok untuk bisa menstabilisasi harga.
Tidak hanya itu, pengembangan lebih modern dilakukan melalui kerjasama dengan beberapa e-commerce dan transportasi online.
“Kebijakan ini untuk mendukung ketersediaan pangan selama pandemi. Sehingga kepastian harga bisa didapatkan dan pengelolaan distribusi bahan pangan lebih efisien,” imbuhnya.
Kementan, lanjutnya, sangat mendukung upaya-upaya anak muda dalam mengembangkan tata kelola.
Baik itu dari hulu ke hilir hingga pasarnya, itu adalah inovasi dan kreativitas anak muda yang luar biasa.
Teknis dan tata niaga produk agrikultur hingga fintech dikembangkan.
Guru Besar IPB University dari Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM), Prof Muhammad Firdaus menyebut, digitalisasi dalam agromaritim akan memberikan jawaban terhadap tantangan produktivitas, kepastian harga dan karakter industri.
Ia memberikan beberapa contoh opsi skema penerapan digitalisasi pertanian.
Di antaranya pertanian presisi. Contohnya fertigasi, pengendalian hama dengan drone dan penerapan block chain untuk permasaran.
Menurutnya, penerapan TIK telah dilakukan oleh pelaku di sisi rantai pasok dan data manajemen, keuangan digital, dan pertanian presisi.
Digitalisasi Standard Operasional Prosedur (SOP) hingga pembelajaran dari penerapan IDEAs (Irrigation Digital Ecosystem Apps) seharusnya dapat dilakukan untuk mempercepat digitalisasi pertanian.