Bak Malin Kundang, Pemuda di Bantul Kembali Durhaka Usai Mohon Maaf, Kali Ini Ibu Tak Akan Memaafkan
Ketakutan akan dipenjara, Dwi sempat bersujud di kaki ibunya, minta maaf dan memohon agar tak dijebloskan ke polisi.
Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Ibarat Malin Kundang zaman now, itulah yang tepat bila disematkan kepada pemuda asal Bantul, Dwi Rahayu Saputra (24).
Pada Januari 2022 lalu, Dwi sempat bikin heboh lantaran mempreteli genteng rumah ibunya di daerah Padukuhan Paten, Kalurahan Srihardono, Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Selain genteng, perabotan yang ada di rumah itu juga dijual murah oleh Dwi demi sang kekasih.
Geram, sang ibu kandung bernama Paliyem (50) sempat melaporkan Dwi ke polisi.
Ketakutan akan dipenjara, Dwi lantas segera bersujud di kaki ibunya, minta maaf dan memohon agar tak dijebloskan ke polisi.
Momen Dwi mencium kaki sang ibu turut disaksikan kepala desa, kepala dukuh hingga camat setempat.
Tergugah dengan aksi sang anak, gugatan itu pun kemudian dicabut oleh Paliyem.
Setelah itu, Dwi lantas minta maaf kepada ibu kandungnya.
Kembali Jadi Anak Durhaka
Namun pasca satu bulan gugatan itu dicabut oleh Paliyem, Dwi kembali berulah dengan aksi yang makin tak terkontrol.
Hal itu diungkapkan oleh Warsito (63) paman dari Dwi.
Baca juga: Akhir Manis Kasus Pemuda Jual Genteng Rumah Demi Biayai Pacar, Tindakannya Ini Bikin Ibunda Luluh
Warsito mendengar ada mobil bak terbuka yang datang ke rumah Dwi Warsito pada Kamis (10/2/2022) petang.
Saat itu Warsito melihat keponakannya dibantu kru mobil pick up tersebut menaikkan lemari ke mobil pick up.
"Saya kaget, jangan-jangan Dwi mau jual lemari lagi," ujarnya, dikutip TribunnewsBogor.com dari TribunJogja, Jumat (11/2/2022).
Warsito curiga melihat gelagat keponakannya itu kemudian langsung lapor ke ketua RT setempat.