Bos Kecantikan Diamuk Korban Arisan Bodong, Tanaman Aglonema Sampai Celengan Anak Raib: Kami Sekarat
Betapa tidak, korban arisan bodong di Jatinangor bahkan sampai merugikan korbannya sampai Rp 20 miliar.
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Soewidia Henaldi
MN menjelaskan arisan yang dimaksud hanyalah meminjam uang pada para korban dengan janji mengembalikan beserta bunga setiap bulan.
"Awalnya arisan online, namun seluruh member sudah beres dibayar. Kemudian saya membuka arisan bodong ini," kata MN seperti dikutip dari Tribun Jabar.
"Meminjam uang dengan bunga besar tetapi diistilahkan dengan arisan. Jadi, arisan yang saya jalankan itu fiktif, " tambahnya.
Menurutnya, para korban tertarik karena dijanjikan keuntungan lebih besar.
"Para korban terpikat karena dijanjikan keuntungan lebih besar daripada keuntungan yang saya dapatkan," katanya.
Lantas uang para korban itu ia gunakan untuk membeli mobil hingga berbisnis kecantikan.
"Dan membeli mobil, sepeda motor, namun kalau rumah enggak jadi beli, karena uang DP-nya dikembalikan," katanya.
Kini ia justru mengaku sudah tak sanggup untuk mengembalikan dana para korban arisan bodong.
"Bunganya sudah gede, sudah tidak mungkin mengembalikan. Aset saya juga tidak bisa menutupi uang para korban," katanya.
MAW meminta maaf kepada semua member arisan bodong itu.

"Akibat kelakuan saya, semuanya mengalami kerugian, saya menyesal," katanya.
Tante MN, Iis Risma yang juga ketua RW di Dusun Warung Kalde, Desa Cikeruh, Kecamatan Jatinangor membantah rumah yang ditempati adalah milik MN.
Menurut Iis, keponakannya itu tak pernah memiliki rumah.
Rumah yang kini yang dijadikan toko pun adalah kontrakan yang ditinggali MN bersama atah dan ibunya.
Sudah 2 tahun MN mengontrak di rumah milik seorang warga Kabupaten Purwakarta.