Cerita Warga di Bogor Sulap Selokan Sampah Menjadi Selokan Ikan
Apalagi saat warga memberi pakan ikan-ikan tersebut, akan terlihat begitu banyaknya ikan besar yang berjubel menyantap pakan yang diberikan.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIAWI - Beda dari kebanyakan kampung lain, suasana sebuah kampung di Bogor ini kental dengan suara gemericik saluran air selokan disertai banyak ikan yang berenang di dalamnya.
Apalagi saat warga memberi pakan ikan-ikan tersebut, akan terlihat begitu banyaknya ikan besar yang berjubel menyantap pakan yang diberikan.
Mulai dari ikan koi, ikan mas, ikan bawal, ikan lele jumbo dan lain-lain.
Ikan-ikan ini berada di selokan tepat di pinggir jalan gang dengan bentuk keramba terbuka sehingga pemandangan ini bisa dilihat langsung bagi siapapun yang melintasi kampung ini.
Kampung ini bernama Kampung Ciasin Naringgul, RT 02/03, Desa Bendungan, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor yang lokasinya berjarak sekitar 10 km dari Istana Bogor.
Ketua RW setempat, Irfa Satiri menjelaskan bahwa sebelum selokan di kampungnya ini dipenuhi ikan, awalnya selokan tersebut berisi sampah-sampah yang menumpuk.
Pria yang juga menjabat Ketua Ecovillage Baraya ini mengatakan bahwa saat itu pihaknya berupaya untuk mengubah pola pikir masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan ke selokan.
"Ini tadinya permasalahannya sama, aliran sungai kita banyak sampah. Nah bagaimana masyarakat agar tidak membuang sampah ke kali ?, kan gitu," terang Irfa Satiri kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (13/3/2022).
Upaya merubah pola pikir atau mindset masyarakat ini rupanya tidak mudah karena menurut Irfa harus ada gerakan yang dikeluarkan.
Hal ini pun menurutnya jadi tantangan tersendiri.
"Sebetulnya masalah lingkungan ini kita merubah perilaku mindset masyarakat terhadap lingkungan. Itulah sebagai tantangan kita. Tapi kalau kita bicara saja tanpa ada suatu rekayasa yang kita buat, tidak akan berjalan," katanya.
Akhirnya muncullah ide membuat selokan menjadi tempat budidaya ikan yang pertamakali dibuat tahun 2016 lalu dengan menggunakan sekat-sekat besi.
Awalnya, selokan tempat budiaya ikan ini dibuat hanya sepanjang sekitar 30 meter
Setelah dua pekan tempat budidaya ikan ini dibuat, hal itu rupanya berhasil memikat hati masyarakat kampung ini untuk ikut meniru membuat budidaya ikan sendiri di selokan tersebut.