Catat, Ini Makanan yang Harus Dihindari Agar Tak Kena Usus Buntu
Dokter spesialis bedah RSA UGM, dr. Nitismara Anugrah Azdy, Sp.B., menyebutkan terdapat banyak hal yang berpotensi menyebabkan usus buntu.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Hindari pola makan yang kurang tepat dan dapat memicu munculnya penyakit usus buntu.
Dokter spesialis bedah RSA UGM, dr Nitismara Anugrah Azdy, Sp.B., menyebutkan terdapat banyak hal yang berpotensi menyebabkan usus buntu atau apendiksitis.
Salah satunya adalah karena adanya penyumbatan di usus buntu.
“Paling sering itu ada penyumbatan pada usus buntu karena penumpukan feses/kotoran yang menyebabkan iritasi hingga menjadi peradangan di usus buntu,” jelasnya dalam talkshow Radang Usus Buntu yang disiarkan secara live di IG dan Youtube RS UGM, Selasa (10/11).
Selain hal itu, usus buntu juga dikarenakan infeksi bakteri.
Lalu, pertumbuhan parasit yang menyumbat rongga usus buntu.
Pola makan yang rendah serat, tinggi gula dan lemak, serta kurang minum menjadi faktor risiko yang biasa ditemui memicu usus buntu.
Sebab, pola-pola tersebut dapat menghambat proses pencernaan makanan sehingga feses yang dihasilkan keras dan dapat menyumbat usus buntu.
Nitismara menjelaskan gejala usus buntu yang perlu diwasapadai.
Baca juga: Atasi Gangguan Ingatan pada Lansia dengan Alpukat, Simak Juga 7 Manfaat Kesehatan Lainnya
Gejala yang paling khas adalah perasaan nyeri di sisi kanan perut bagian bawah.
Selain itu, juga perasaan nyeri di sekitar pusar yang berpindah ke bagian kanan bawah perut, demam, mual serta muntah.
Ia meminta masyarakat untuk tidak mengabaikan jika merasakan gejala-gelaja tersebut.
Sebab, usus buntu yang meradang bisa pecah dan isi sumbatan yang mengandung bakteri bisa menginfeksi seluruh organ usus.
Apabila kondisi tersebut tidak segera ditangani bisa mengancam jiwa penderita.
Untuk menghindari agar tidak mengalami peradangan usus buntu, Nitimara pun membagikan sejumlah tips.