Video Koordinator BEM SI Puji Orba Viral di Medsos, Ernest Prakasa Bingung : Salah Narsum Gak Nih?
Potongan video Koordinator BEM SI, Kaharuddin di acara Hotroom di Metro TV kini viral di media sosial.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Soewidia Henaldi
Mendengar jawaban itu, Hotman Paris pun makin mencecar Kaharuddin.
"Ya itu apa? Anda masih ingat enggak apa? Kan Anda menuntut, Anda harus tahu donk," kata dia.
Barulah Kaharuddin membandingkan soal kesejahteraan di masa orde lama, orde baru dan saat ini.
"Tentang kesejahteraan, hari ini contoh misalnya di orde lama, kita peroleh yang namanya kebebasan tapi kesejahteraan tidak, orde baru kita peroleh kebebasan, kesejahteraan kita punya. Hari ini yang ingin kita tanyakan adalah, apakah kita peroleh kesejahteraan? apakah kita peroleh kebebasan?," tanya Kaharuddin.
"Jadi menurut Anda gimana?," tanya Hotman Paris lagi.
Baca juga: Sosok Terduga Pengeroyok Ade Armando Akhirnya Terungkap, Bukan Mahasiswa Kerjanya Serabutan
Baca juga: Debat Jabatan Presiden, Luhut Tunjuk-tunjuk Mahasiswa UI, Wajahnya Emosi saat Disebut Otoriter
"Ya dikatakan peroleh, belum merata kan, tentang pertumbuhan ekonomi masih ada," kata dia.
"Jadi janji kampanye yang Anda tuntut adalah kesejahteraan dan kebebasan?," tanya Hotman Paris.
"Kebebasan, bagaimana kita mahasiswa melakukan demonstrasi, ini yang lebih disorot adalah kerusuhan dan kericuhannya," jelas Kaharuddin.
Mendengar pernyataan itu, Masinton Pasaribu pun tak tinggal diam.
"Sebentar, karena tadi kan Anda bilang zaman orde baru, kebebasan ada, kesejahteraan ada. Itu saya rasa, tolong diralat," kata Masinton.
"Orde baru itu tidak ada yang namanya kebebasan, kesejahteraannya semu gituloh. Jadi maksud saya teman-teman mahasiswa juga harus objektif. Karena kebebasan tidak ada dalam masa orde baru, makanyalah kami dan teman-teman tahun 97-98 menentang itu, memperjuangkan adanya demokrasi," jelas Masinton lagi.

"Jadi kayaknya mahasiswa ini perlu belajar dari yang senior," kata Hotman Paris.
Namun Kaharuddin pun tampaknya punya pandangan tersendiri.
"Terkait tentang hal tersebut, ya memang abang-abang di aktivis 98 punya sejarah, dan saat ini mahasiswa di tahun ini dia mengukir sejarah sendiri," kata Kaharuddin.
"Ya tapi kan Pak Masinton sudah membantah, jadi perlu belajar sama senior ya," kata Hotman Paris lagi.
Baca juga: Tolak Buka Big Data di Depan Mahasiswa UI, Luhut: Siapa yang Bilang Saya Minta Presiden 3 Periode?
Baca juga: Demo 11 April di Depan Istana Bogor, Mahasiswa UIKA Minta Presiden Jokowi Pecat Menteri Perdagangan