VIRAL Remaja Putri Dinjak-injak Tetangga, Polisi Ambil Sikap Tegas

Seorang remaja putri di Desa Manunggal, Kecamatan Helvetia, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara dianiaya tetangganya.

Editor: Yudistira Wanne
Tribun Medan
IRH (kanan), remaja korban penganiayaan satu keluarga saat terbaring di rumah sakit. Sementara foto kiri, Julianti Sihombing, ibu dari IRH menunjukkan bukti lapor kejadian di Polres Pelabuhan Belawan. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Seorang remaja putri di Desa Manunggal, Kecamatan Helvetia, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara dianiaya tetangganya.

Remaja putri berinisial IRH itu dianiaya tetangganya dengan cara diinjak-injak.

Menyikapi persoalan itu, polisi langsung bertindak.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Rudy Syahputra memastikan bahwa kasus remaja putri yang mengaku diinjak-injak tetangganya akan terus berlanjut.

Rudy mengatakan, karena laporannya baru masuk, nanti perkaranya akan segera ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan.

Baca juga: Bogem Karyawan Minimarket, Iptu TK Sudah 3 Kali Terlibat Penganiayaan, Polda Maluku Tak Akan Tolelir

"Laporannya kan baru masuk. Kalau sudah diserahkan, pasti kita akan tindaklanjuti atas laporan yang telah masuk kepada kita.

Saya akan perintahkan agar laporan diperiksa untuk diteruskan prosesnya," kata Rudy pada Tribun-medan.com, Rabu (27/4/2022).

Namun demikian, Rudy belum menjelaskan kapan penyidik akan memanggil para terlapor.

Rudy hanya menjamin, bahwa kasus ini akan ditangani secara maksimal.

"Nanti akan dikerjakan Unit PPA Sat Reskrim Polres Belawan.

Pasti akan segera ditindaklanjuti," kata Rudy.

Sementara itu, korbannya berinisial IRH sampai saat ini masih mengalami trauma berat setelah dianiaya CNT, INT dan nenek dari kedua pelaku berinisial Ana.

IRH sempat megap-megap saat dianiaya, lantaran dirinya bukan hanya dipukuli, tapi diseret, ditendang dan diinjak-injak para pelaku.

Baca juga: Ditangkap Gara-gara Kasus Penganiayaan, Putra Siregar Ungkap Alibi : Teman Dikeroyok, Ya Saya Bela

Yang sangat disayangkan oleh orangtua korban, bahwa Ana, nenek dari CNT dan INT bukannya melerai percekcokan antara korban dan cucunya.

Ana malah ikut menganiaya IRH, bahkan disebut sempat menendang korban yang masih berusia 14 tahun itu.

Pascalaporan keluarga korban ke Polres Pelabuhan Belawan, para pelaku disebut-sebut masih berupaya mengintimidasi korban.

Para pelaku disebut mengejek keluarga korban, karena merasa laporan korban tidak berproses di polisi.

Kronologis Kejadian

Kasus yang menimpa IRH ini berlangsung di Jalan Ampera, Gang Pepaya, Pasar 6, Desa Manunggal, Kecamatan Helvetia, Kabupaten Deliserdang.

IRH yang masih berusia 14 tahun mengaku dianiaya oleh satu keluarga, yang tak lain tetangganya sendiri.

Adapun pelaku penganiayaan berinisial INT, CN dan nenek dari kedua pelaku bernama Ana.

Baca juga: Polresta Bogor Kota Masih Lakukan Pemeriksaan Saksi Soal Dugaan Kasus Penganiayaan di Kedung Halang

Menurut ibu IRH, Julianti Sihombing, penganiayaan terhadap anaknya terjadi pada Minggu (24/2/2022) sekira pukul 19.30 WIB.

"Awalnya, anak saya mau beli jajan ke depan rumah.

Lalu bertemu dengan pelaku," kata Julianti, Selasa (26/4/2022).

Saat itu, IRH diejek oleh pelaku sehingga terjadi keributan.

Namun, nahas bagi korban.

Dia justru dikeroyok oleh pelaku INT, CN dan nenek kedua pelaku bernama Ana.

Dalam aksinya tersebut, para pelaku menginjak, menendang dan memukul korban.

Akibat kejadian ini, IRH sempat mengalami sesak napas.

Videonya setelah dianiaya sempat diterima Tribun-medan.com, dan terlihat bahwa IRH megap-megap setelah dipukuli.

"Saat ayah anak saya ini datang untuk memisah, malah ayah anak saya dituduh melakukan pelecehan," kata Julianti.

Padahal, lanjut Julianti, suaminya ingin menyelamatkan IRH yang dianiaya sedemikian rupa oleh INT, CN dan neneknya bernama Ana.

Waktu kejadian, suaminya mendorong pelaku, agar melepaskan cengkramannya dari IRH.

"Kami sudah melaporkan kejadian itu ke Polres Belawan pada malam kejadian.

Saya tidak terima anak saya dianiaya seperti itu," katanya.

Julianti berharap agar polisi menangkap Ana, orang dewasa yang harusnya menjadi penengah pertikaian

(Prohaba.co)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved