Pamitan Terakhir Staf Pengadilan Sebelum Terkapar di Pantai, Istri Nangis Ditinggal Suami saat Hamil
3 hari sebelumn ditemukan tewas terkapar di pantai, ternyata korban Firdaus sempat pamitan kepada istrinya yang tengah hamil tua.
Penulis: Uyun | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Seorang staf Pengadilan Agama Kolaka bernama Firdaus (37) ditemukan tewas mengenaskan di pinggir pantai.
Mayat korban ditemukan terkapar di Pantai Kayu Angin, Desa Liku, Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka, pada Rabu (22/6/2022) sekira pukul 07.00 Wita.
Namun, 3 hari sebelumnya ternyata korban Firdaus sempat pamitan kepada istrinya yang tengah hamil tua.
Sambil menahan tangis, keluaga korban tak menyangka itu menjadi pamitan terakhir Firdaus.
Disebutkan adik korban, Firmansyah, pada Minggu (19/6/2022) malam, kakaknya sempat izin pamit kepada istrinya.
Kala itu, korban menyebutkan akan pergi takziah.
Baca juga: Kejanggalan Jasad Staf Pengadilan Agama, Diduga Dihabisi dan Dibuang ke Pantai, Keluarga Curigai Ini
Tak sendirian, ternyata korban dijemput oleh seorang wanita.
Akan tetapi, istri korban maupun keluarga sama sekali tidak mengenal sosok perempuan tersebut.
"Iya, ada yang lihat dia (korban) dijemput sama perempuan pakai motor," kata Firmansyah saat dihubungi TribunSultra melalui telepon, Rabu (22/6/2022).

Kemudian, hingga tengah malam korban tak kunjung pulang ke rumah.
Dilanda khawatir, istri korban pun menjemput sang suami ke tempat takziah.
Namun, sosok Firdaus malah tidak ada di tempat tersebut.
Sang istri pun menyampaikan kepada keluarganya tentang kabar sang suami yang telah hilang pada Senin (20/6/2022) pagi.
Baca juga: Misteri Mayat Mahasiswi Setengah Telanjang di Apartemen Terungkap, Sosok Lisa dan Bela Disorot
Kemudian, Senin malam pihak keluarga melaporkan kehilangan ke Kepolisian Resor atau Polres Kolaka.
Setelah 3 hari menghilang, Firdaus ditemukan sudah menjadi mayat.
Istri korban yang sedang hamil itu pun langsung menangis histeris mengetahui kabar suaminya meninggal.

Ia tak menyangka akan ditinggal wafat saat tengah hamil tua dan sebentar lagi melahirkan.
Dua anaknya, satu yang masih diakndung pun kini harus menjadi yatim.
"Hingga tadi malam kami masih mencari, sampai akhirnya ditemukan meninggal dunia di Pantai Kayu Angin," ungkap Firmansyah.
Baca juga: Dinyatakan Tenggelam di Pantai, Pria di Sukabumi Muncul Lagi Setelah 2 Tahun Hilang, Warga Bingung
Ditemukan Tewas di Pantai
Kepala Subseksi Hubungan Masyarakat (Subseksi Humas) Kepolisian Resor Atau Polres Kolaka, Aipda Riswandi menjelaskan, mayat itu ditemukan seorang wanita bernama Jaenab.
Saat itu, Jaenab hendak pergi melihat rumput laut, penasaran melihat benda di pinggir pantai.
Jaenab mengira benda itu adalah boneka, namun saat dihampiri ia syok ternyata mayat laki-laki.
"Dia mendekati dan melihat seorang mayat laki-laki dengan posisi terlentang. Selanjutnya saksi memanggil dua rekannya untuk memastikan mayat itu," kata Aipda Riswandi via WhatsApp, pada Rabu (22/6/2022).

Selanjutnya, kata Riswandi, salah satu dari mereka menghubungi Kepala Desa Liku, Kecamatan Samaturu, Kolaka, Sultra.
Kepala Desa Liku kemudian menghubungi aparat Kepolisian Sektor atau Polsek Samaturu untuk mendatangi tempat kejadian.
"Kami mendatangi TKP, berkoordinasi dengan Tim Inafis dan membawa jenazah ke Rumah Sakit Benyamin Guluh Kolaka untuk divisum," tandasnya.
Baca juga: Kesaksian Saudara Korban Longsor di Pamijahan, Umar Tak Sempat Buka Pintu dan Kini Masih Menghilang
Kejanggalan di tubuh Korban, diduga korban dibunuh
Setelah ditemukan, jasad Firdaus pun langsung dibawa ke rumah duka.
Namun, ada keluarga mencium adanya kejanggalan pada jasad staf Pengadilan Agama berusia 31 rahun ini.
Pasalnya, ada lakban berwarna yang menempel pada kaki sebelah kanan jenazah warga Kelurahan Laloeha, Kecamatan Kolaka ini.
"Lakban sudah terputus, bergantung di kaki sebelah kanan, iya (kemungkinan diikat pakai lakban)," ungkap Firmansyah saat dihubungi melalui telepon, pada Rabu (22/6/2022).
Selain itu, menurut Firmansyah, tiga kuku jari kaki kanan Firdaus hilang seperti dicabut dan ditemukan sejumlah luka tusuk dan tikaman.
Firmansyah menerangkan, luka tusuk terdapat di dada kanan, sayatan di perut, tangan kiri, dan belakang korban.
Berdasarkan sejumlah kejanggalan ini, pihak keluarga pun meminta polisi untuk melakukan autopsi terhadap jenazah Firdaus.
"Kami duga keras kakak saya itu dibunuh, sehingga kami minta polisi segera menangkap pelaku dan menghukum seberat-beratnya," tegasnya.
Baca juga: Jalan-jalan di Pantai, Hamdi Syok Temukan Benda Ini di Semak-semak, Misteri 9 Tahun Terpecahkan
Melanjutkan kecurigaan korban, Kasatreskrim Polres Kolaka, AKP Lewangga Yudha Prawira Tandungan mengaku akan segera melakukan penyelidikan.
"Kami melakukan penyelidikan dulu baru bisa kita ungkap (dugaan pembunuhan)," kata AKP Lewangga Yudha saat dihubungi melalui telepon, pada Kamis (23/6/2022).
Dalam penyelidikan ini, pihak kepolisian juga akan mendalami hasil visum et repertum dan menunggu autopsi jenazah Firdaus.
Tak hanya soal menunggu hasil autopsi, kepolisian pun kini sedang emmburu sosok wanita terakhir yang menjemput korban.
Menurutnya, informasi sekecil apapun yang didapat dalam penyelidikan ini akan sangat berguna menguak dugaan pembunuhan korban.
"Termasuk perempuan yang menjemput juga sampai saat ini belum jelas siapa yang jemput. Jadi sementara dicari tahu," tandasnya.