Terowongan Kendal Jakarta Bikin Nama Citayam Mencuat, Ini yang Dilakukan Para Remaja Disana

Nama Citayam menjadi viral karena sebagian remajanya jauh-jauh datang ke Jakarta untuk berfoto.

Editor: Yudistira Wanne
Kompas.com
Penampakan mural hasil kolaborasi seniman Jakarta dan Berlin. Hasil karya seni tersebut dinikmati para remaja untuk berswa foto. 

Rehan (15) dan kawan-kawannya contohnya. Mereka berangkat dari Parung, Bogor, sekitar pukul 08.00 WIB lalu bertemu dengan teman-teman lainnya untuk latihan skateboard.

Setiap hari Sabtu atau akhir pekan, Rehan dan teman tongkrongannya menghabiskan waktu di Terowongan Kendal.
Di situ, Rehan bertemu dengan teman-teman lainnya untuk sama-sama latihan skateboard.

"Ketemu di grup Facebook terus ngajak ngopi ketemuannya di sini," ujar Rehan ditemui di lokasi, Sabtu (2/7/2022).

Bersalin rupa bak remaja "Jaksel"

Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, mengamati fenomena ini tak lepas dari kian populernya istilah "anak Jaksel" atau anak yang kerap nongkrong di wilayah Jakarta Selatan.

"Ini ibaratnya (anak) Citayam rasa anak Jaksel. Anak Jaksel identik dengan status yang lebih tinggi, modern, dan suka bicara dengan bahasa campuran dengan bahasa Inggris," ujar Yayat kepada Kompas.com, Minggu (3/7/2022).

Gaya hidup "anak Jaksel" ini pun semakin populer di media sosial.

Hal ini membuat banyak orang berlomba-lomba agar populer seperti anak Jaksel, termasuk warga pinggiran kota.

"Kawasan Stasiun BNI itu seperti halaman muka dari Citayam dan Depok. Karena mereka hanya naik KRL (kereta rel listrik) commuter line. Dengan biaya murah, mereka langsung bisa itu menjangkau," ujar Yayat.

Baca juga: Viral Ada Putri Duyung Berenang di Pantai Latulahat Ambon, Begini Penampakannya

Menurut Yayat, wilayah sekitar Depok, Citayam, Bojong Gede, hingga Bogor sebetulnya sudah bisa dikatakan sebagai kawasan perkotaan.

Namun, daerah ini belum menjadi kota. Dengan demikian, kata Yayat, fenomena ini menunjukkan adanya keinginan anak remaja tersebut untuk menjadi orang kota dalam konteks kehidupan remaja.

"Kehidupan sebagai remaja dengan adanya media sosial menuntut mereka untuk menjadi sesuatu yang lebih. Tetapi, (ruang) ini tidak ada di Citayam ataupun Bojong gede," ujar Yayat.

(Kompas.com)

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved