Tampang Kakek 62 Tahun yang Ngaku Dewa Matahari, Sebut Dapat Bisikan Gaib, Kejiwaan Pelaku Terkuak
Ngaku sebagai Dewa Matahari, Natrom kakek 62 tahun ini menyebut dapat bisikan gaib untuk tinggal di Lebak Banten dan menyebarkan ajaran sesatnya
Penulis: Uyun | Editor: Soewidia Henaldi
Perceraian itu diduga karena Natrom tidak akur dengan warga di sekitar pemukimannya di Bekasi lantaran sebarkan ajaran sesat.
Ia pun akhirnya hijrah ke berbagai kota hingga menetap di Banten.
Baca juga: Dapat Trauma Healing, Psikolog Ungkap Kondisi Kejiwaan Istri Irjen Ferdy Sambo: Terus Menangis
Kejiwaan Pelaku Terkuak
Lantaran bikin gaduh, Natrom diamankan ke Mapolres Lebak.
Dalam proses pemeriksaan, kakek 62 tahun itu masih ngotot mengakui dirinya sebaga Dewa Matahari.
Hingga kemudian, Natrom dilakukan pemeriksaan kejiwaan.
Kapolres Lebak, AKBP Wiwin Setiawan mengatakan, hasil pemeriksaan itu membuktikan kalau Natrom ini memiliki gangguan kejiwaan.
"Dalam pemeriksaan yang dilakukan terhadap NT ke dokter spesialis kejiwaan dan hasil dari pemeriksaan tersebut, yaitu yang bersangkutan diindikasikan gangguan kejiwaan," ujar AKBP Wiwin Setiawan, kepada wartawan di Mapolres Lebak, pada Kamis (14/7/2022).
Sang Dewa Matahari itu disebut mengalami gangguan jiwa yang disebut psikopatologi.
Gangguan jiwa psikopatologi adalah gejala gangguan jiwa yang dapat menggangu aktivitas kehidupan sehari-hari sehingga disarankan kontrol dan minum obat ke Psikiater.
"Dari semua pemeriksaan-pemeriksaan dapat disimpulkan bahwa kejadian-kejadian tersebut adalah merupakan pemahaman yang salah dan kesesatan berpikir tetapi tidak masuk kedalam penistaan agama," ujarnya.
Baca juga: Mengaku Nabi, Pria di Probolinggo Iming-imingi Surga Gratis, Terkuak Idap Penyakit Ini Sejak 2014
MUI Sarankan Rukiah Pelaku
Ketua MUI Kabupaten, Pupu Mahpudin mengatakan akan melakukan pembinaan dan merukiyah pria parubaya tersebut, agar kembali sesuai syariat Islam.
"Jadi selain diberikan obat medis atas penyakit yang dialaminya, kita MUI akan melakukan Rukiyah Sahih, kepada Natrom," kata dia, saat berada di Polres Lebak.
Menurut dia, bimbingan spiritual itu diperlukan setelah melihat kondisi Natrom.
"Kenapa harus di rukiyah, hasil ngobrol bareng Natrom, hasilnya ada yang nyambung dan ada tidak. Begitupun dalam pembacaan Al-Qur'an masih banyak kurangnya. Jadi butuh bimbingan spiritual," ucapnya.(*)
