Indonesia Geger, Warga Jawa Tengah Terindikasi Cacar Monyet, Kemenkes RI Tunjukkan Hasilnya
Warga asal Jawa Tengah yang diduga suspek cacar monyet kini menunjukkan hasil negatif cacar monyet.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Seorang warga asal Jawa Tengah yang diduga terkena suspek cacar monyet atau monkeypox sempat menjadi sorotan publik.
Pasalnya, seorang warga tersebut sempat menjalani perawatan di salah satu rumah sakit swasta Jawa Tengah.
Hal tersebut pun dipastikan dalam pemeriksaan sampel lesi atau ruam-ruam pada kulit.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu, mengatakan, pasien suspek di Jawa Tengah menunjukkan hasil negatif cacar monyet.
"Pagi ini hasil dari sampel lesi kulitnya negatif. Jadi, belum ada kasus cacar monyet yang terkonfirmasi di Indonesia," kata dr Maxi, sebagaimana diwartakan Tribunnews.com, Sabtu (6/8/2022).
• Waspada, Ini Gejala Cacar Monyet Yang Sudah Masuk ke Indonesia, Termasuk Muncul Bercak Merah
Sebelum melakukan pemeriksaan sampel lesi, pasien suspek telah menjalani swab mulut dan tenggorokan atau orofaring. Hasil dari tes ini juga menunjukkan pasien negatif cacar monyet.
Menurut Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril, ada dua tahap pemeriksaan yang dijalani seorang pasien suspek cacar.
Pertama, pemeriksaan orofaring. Kedua, pemeriksaan PCR pada lesi atau ruam-ruam cacar di kulit.

Cara mencegah cacar monyet
Dilansir dari laman Kemenkes, berikut adalah beberapa cara mencegah cacar monyet:
1. Membatasi kontak dengan suspek atau sudah terkonfirmasi cacar hewan.
2. Membatasi kontak dengan hewan yang berisiko menularkan.
3. Bersihkan dan disinfeksi lingkungan yang bisa saja terkontaminasi secara teratur.
4. Periksakan diri dan kontak erat jika mengalami gejala cacar monyet.
Baca juga: 25 Ribu Kasus Cacar Monyet di Dunia, Kenali Cara Penularan Virus Ini, Bisa Melalui Udara
Selain itu, beberapa negara merekomendasikan vaksinasi cacar untuk orang yang berisiko terkena cacar monyet.
Vaksin yang sebelumnya digunakan untuk penyakit cacar, telah dikembangkan sehingga dapat digunakan untuk pencegahan cacar monyet, namun ketersediaan global masih terbatas.
Hanya orang yang berisiko, misalnya orang yang pernah kontak dekat dengan penderita cacar monyet, yang harus dipertimbangkan untuk divaksinasi. Hingga saat ini, vaksinasi massal belum dianjurkan.