Breaking News

Polisi Tembak Polisi

Identitas 5 Orang yang Ada di TKP saat Brigadir J Dibunuh Terkuak, Komnas HAM Ungkap Sosok Om Kuat

Akhirnya Komnas HAM bongkar identitas lima orang yang ada di TKP saat Brigadir J dihabisi nyawanya. Ternyata ada sosok Om Kuat hingga Bharada E

Penulis: khairunnisa | Editor: Soewidia Henaldi
kolase Instagram
Komnas HAM bongkar sosok 5 orang yang ada di TKP saat nyawa Brigadir J dihabisi. Ternyata ada sosok Om Kuat hingga Bharada Richard Eliezer di TKP. Siapa sosok Om Kuat yang ternyata bukan aparat atau keluarga Ferdy Sambo 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Satu persatu tabir di balik kematian Brigadir Yoshua atau Brigadir J mulai terungkap.

Terbaru, Komnas HAM akhirnya merincikan siapa saja yang ada di tempat kejadian perkara ( TKP) saat Brigadir J dihabisi.

Kelima orang tersebut ternyata tak semuanya telah ditetapkan sebagai tersangka.

Bahkan ada satu sosok yang selama ini luput dari pemberitaan media.

Seperti diketahui, Brigadir J meninggal dunia usai terlibat dalam insiden penembakan di rumah dinas mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, 8 Juli 2022.

Semula disebut tewas karena melakukan penembakan terhadap rekannya sesama ajudan, Bharada E, Brigadir J nyatanya adalah korban pembunuhan.

Hal tersebut jelas diungkap oleh Bharada E atau yang memiliki nama lengkap Bharada Richard Eliezer.

Jadi tersangka tewasnya Brigadir J, Bharada E blak-blakan.

Kepada sang pengacara dan penyidik, Bharada E mengaku bahwa dirinya bukanlah aktor tunggal kasus tewasnya Brigadir J di rumah Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022.

Diungkap Bharada E, ada dalang utama lain yang menyebabkan Brigadir J tewas secara tragis hingga dituding melecehkan istri Ferdy Sambo.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari pemberitaan sebelumnya, pengacara Bharada E, Deolipa Yumara sempat membeberkan fakta terkait pernyataan kliennya.

Baca juga: Skenario Amankan Ferdy Sambo dari Kematian Brigadir J Gagal, Mahfud MD: Sudah Terbalik Semua

Deolipa Yumara menegaskan bahwa kliennya bukan pelaku utama.

Namun kliennya, yakni Bharada E adalah salah satu orang yang menembak Brigadir J di hari kejadian hingga meregang nyawa.

"Salah satu yang melakukan (menembak Brigadir J) adalah klien kami," tegas Deolipa Yumara dalam wawancara di kanal Youtube CNN Indonesia.

Selain itu, Bharada E juga mengungkap bahwa pelaku yang menghabisi nyawa Brigadir J tak cuma berjumlah satu orang saja.

Tim kuasa hukum mendapat keterangan dari Bharada E jika pelaku lebih dari satu orang.

Namun, ia tak merinci pelaku yang dimaksud soal peristiwa menembak atau hal lain.

"Pelaku lebih dari satu. Tidak ada tembak menembak," jelas Muhammad Burhanuddin dilansir dari Tribunnews.com, Senin (8/8/2022).

Akhirnya Bharada E ngaku diperintah habisi Brigadir J, pengacara singgung motif
Akhirnya Bharada E ngaku diperintah habisi Brigadir J, pengacara singgung motif (kolase TribunBogor)

Ada 5 Orang di TKP

Melengkapi pernyataan Bharada E, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menguak fakta terbaru.

Dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube TV One News, Selasa (9/8/2022), Ahmad Taufan Damanik menyebut bahwa lima orang di TKP saat Brigadir J meregang nyawa.

Fakta itu diketahui Ahmad Taufan Damanik dari beberapa saksi dan tersangka kepada timnya.

Baca juga: Tersangka Baru Kasus Brigadir J Diumumkan Hari Ini, Mahfud MD : Aktor Intelektual atau Eksekutor?

"Ada berapa orang di lokasi kejadian berdasarkan keterangan saksi ?" tanya presenter.

"Ada ibu PC, Yoshua (Brigadir J), ada Om Kuat orang sipil, ada Richard (Bharada E), dan Ricky Rizal (Brigadir RR)," jawab Ahmad Taufan Damanik.

Mengurai kelima identitas sosok yang ada di TKP tewasnya Brigadir J, Ahmad Taufan Damanik menyebut nama yang asing di telinga khalayak.

Ternyata sosok tersebut adalah warga sipil yang bukan merupakan aparat.

Dia adalah Om Kuat.

Ahmad Taufan Damanik menyebut sosok tersebut adalah asisten rumah tangga keluarga Ferdy Sambo.

Foto bersama Irjen Ferdy Sambo saat masih menjabat Kadiv Propam Polri, bersama para ajudannya.
Foto bersama Irjen Ferdy Sambo saat masih menjabat Kadiv Propam Polri, bersama para ajudannya. (Facebook/Roslin Emika)

"Namanya Kuat, agak unik sih namanya. Mereka manggilnya Om Kuat," pungkas Ahmad Taufan Damanik.

"Siapa itu pak ?" tanya presenter.

"Salah satu yang bekerja ( di rumah Ferdy Sambo), orang sipil. Sudah lama (bekerja). Pak Ferdy kan punya banyak asisten, ada juru masak, bersih-bersih rumah," ungkap Ahmad Taufan Damanik.

Terkait keberadaan tepatnya kelima orang tersebut saat Brigadir J dihabisi nyawanya, Ahmad Taufan Damanik menjelaskan detailnya.

Baca juga: Pertanyakan Keberadaan Ferdy Sambo di Penjara, Aktivis : Jangan-jangan Lagi Buat Persekongkolan Baru

Ternyata kelima orang tersebut kepergok sedang bersama-sama menuju rumah dinas Ferdy Sambo sebelum insiden penembakan Brigadir J terjadi.

Kendati terekam kamera di perjalanan, aktivitas kelima orang tersebut usai tiba di rumah dinas Ferdy Sambo tak lagi diketahui.

Sebab CCTV rumah tersebut mendadak tak bisa dilacak.

"Apakah ketika kejadian itu berlangsung, ketika tembak-tembakan itu terjadi, atau ketika Brigadir Yoshua sudah tewas ?" tanya presenter.

"Mereka ini sama-sama bergerak. Tadinya kan dari Magelang ke Jakarta, setengah empat sampai. PCR bersama-sama, si ibu istirahat. Sekitar jam 17.5 mereka bergerak ke rumah dinas, yang lima orang itu, di CCTV kelihatan, tapi di rumah dinas itu CCTV tidak ada," ungkap Ahmad Taufan Damanik.

"Keterangan mereka (para tersangka) mengatakan lima (orang di TKP), apakah ada yang lain ? ya dimungkinkan saja, jika CCTV ditemukan," sambungnya.

Untuk diketahui, di antara kelima orang yang ada di TKP saat Brigadir J meregang nyawa, ada dua orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Mereka adalah Bharada E atau Bharada Richard Eliezer dan Brigadir RR.

Bharada E dijerat pasal dugaan pembunuhan, sementara Brigadir RR disangkakan pasal pembunuhan berencana.

Karenanya, Bharada E terancam hukuman 15 tahun penjara, sedangkan Brigadir terancam hukuman mati.

Sementara ibu PC atau Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo hingga saat ini statusnya masih menjadi pelapor kasus dugaan pelecehan atas mendiang Brigadir J.

Lalu untuk Om Kuat, status sosok tersebut hingga kini belum diketahui.

Baca juga: Terungkap Brigadir RR Bukan Otak Pembunuhan Brigadir J, Susno Duadji: Bisa Dilihat dari Pangkatnya

Bharada E Disuruh Tembak Brigadir J

Deolipa Yumara mengurai kesaksian terbaru Bharada E yang sudah dituangkan dalam BAP terbaru kepolisian.

Mengulik soal siapa dalang yang membuat skenario pembunuhan Brigadir J, Deolipa Yumara mengutip ucapan Bharada E.

"( Bharada E) cerita, klien kita cerita (bilang) 'saya ditekan, merasa tertekan'. Kemudian ( Bharada E cerita) dibuatkan skenario, skenario yang lama itu yang disuruh dia diakui (mengakui peristiwa penembakan)," jelas Deolipa Yumara.

Diakui Bharada E, sosok yang menjadi dalang skenario pembunuhan Brigadir J adalah sosok yang berada di  divisi Propam.

"Siapa yang membuatkan skenario dan menyuruh Bharada E untuk menyampaikan itu ?" tanya presenter.

"Karena dia di bawah kendali struktural, tentunya atasannya," jawab Deolipa Yumara.

sosok Bharada E tersangka penembakan Brigadir J, sempat jadi pemanjat tebing sebelum masuk kepolisian
sosok Bharada E tersangka penembakan Brigadir J, sempat jadi pemanjat tebing sebelum masuk kepolisian (kolase Instagram r.lumiu)

"Atasannya di mana ? di divisi Propam atau di mana ?" tanya presenter.

"Ya dia kan di BKO sebagai ajudannya Kadiv Propam," pungkas Deolipa Yumara.

"Jadi yang menyuruh ataupun membuatkan skenario ataupun menyuruh Bharada E untuk menyampaikan kronologis itu adalah pihak-pihak dari divisi Propam ?" tanya presenter lagi.

"Ya," jawab Deolipa Yumara.

Tak hanya menyuruh, atasan Bharada E tersebut ternyata juga berada di lokasi saat Brigadir J dihabisi.

Hal tersebut diungkap oleh pengacara Bharada E, Muhammad Burhanuddin.

Saat diperiksa timsus Kapolri, Bharada E menyebut bahwa atasannya turut berada di lokasi kejadian saat insiden penembakan Brigadir J.

Baca juga: Ragu Wanita di Mako Brimob Istri Ferdy Sambo, Kamaruddin Simanjuntak Bandingkan Foto di Media Sosial

"Ada di lokasi memang," ujar Muhammad Burhanuddin kepada Tribunnews.com, Senin (8/8/2022).

Kendati telah mengungkap, Muhammad Burhanuddin enggan menjelaskan secara rinci perihal identitas atasan Bharada E tersebut.

Namun yang pasti, sosok atasan tersebut berada di satu kedinasan dengan Bharada E.

"Atasannya kan kita sudah bisa reka-reka siapa atasannya. Atasan kedinasan, yang di tempat lokasinya," ungkap Muhammad Burhanuddin.

Di sisi lain, Muhammad Burhanuddin mengatakan Bharada E mendapat tekanan untuk menembak Brigadir J.

Dia kembali enggan menyebut nama dari atasan Bharada E.

"Iya betul (ada perintah). Disuruh tembak. 'Tembak, tembak, tembak'. Begitu," pungkas Muhammad Burhanuddin.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved