Polisi Tembak Polisi
Bak Sinetron, Ferdy Sambo Nangis Depan 5 Orang Penting Ini Usai Habisi Brigadir J, Ngaku Terdzolimi
Bak sinetron, Ferdy Sambo sampai rela menangis di depan lima sosok usai habisi Brigadir J. Hal itu dilakukan Brigadir J agar rencananya berhasil
Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Drama pembunuhan yang diprakarsai Ferdy Sambo terhadap Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat ( Brigadir J) semakin terang benderang.
Bak ingin mengalahkan James Cameron yang sukses membuat film Titanic, Ferdy Sambo jeli menuliskan skenario kematian ajudannya sendiri.
Terbukti, skenario buatan Ferdy Sambo mampu membius sederet sosok penting di negeri ini hingga mempercayai ceritanya.
Ya, usai membuat 'naskah' pembunuhan yang menewaskan Brigadir J, Ferdy Sambo keluar dari rumahnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan dengan persiapan matang.
Tega menghabisi nyawa Brigadir J pada 8 Juli 2022, Ferdy Sambo lantas bergerak mendatangi beberapa tokoh kenalannya di tanggal 11 Juli 2022.
Di hari itu, Ferdy Sambo mengadukan nasib pilu 'bohongan' hidupnya dan istrinya, Putri Candrawathi.
Baca juga: Tak Terima Begitu Saja Pernyataan Ferdy Sambo, Polri Tak Temukan Dugaan Pelecehan oleh Brigadir J
Tak cukup hanya bercerita, Ferdy Sambo nyatanya tak ragu mengeluarkan air matanya.
Kurang lebih di depan lima tokoh penting, Ferdy Sambo menangis sejadi-jadinya.
Kala itu Ferdy Sambo mengharap iba atas peristiwa karangan yang dialami istrinya.
Belakangan diketahui, air mata buaya Ferdy Sambo itu hanya jadi alat untuk menjebak kenalannya dalam jebakan psikologis.
Cerita tersebut disampaikan Menko Polhukam, Mahfud MD.

Rupanya, Mahfud MD sudah punya firasat sejak awal bahwa kasus pelecehan yang diurai pihak Ferdy Sambo dan disangkakan pada Brigadir J memiliki kejanggalan.
Membuktikan firasatnya, Mahfud MD pun menanyai beberapa tokoh yang kenal dengan Ferdy Sambo.
"Sebelum skenario itu dimunculkan kan, tidak banyak yang tahu bahwa sudah ada jebakan psikologis kepada orang-orang tertentu untuk mendukung bahwa itu tembak-menembak," pungkas Mahfud MD dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Youtube Deddy Corbuzier, Sabtu (13/8/2022).
Baca juga: INI Profil Om Kuat, Sopir Keluarga yang Berani Marahi Bharada E dan Tahu Rahasia Putri Candrawathi
Mengurai nama-nama yang sempat dihubungi Ferdy Sambo sesaat setelah Brigadir J dihabisi, Mahfud MD blak-blakan.
Ternyata demi melancarkan skenario pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo sampai mengakui bahwa hidupnya sedang dizolimi seseorang.
"Satu, Kompolnas, Kompolnas itu hari Senin (11/7/2022) dipanggil oleh Pak Sambo diundang ke kantornya. Hanya untuk nangis di depan Kompolnas. Nangis (bilang) 'saya teraniaya. Kalau saya sendiri ada di situ, saya tembak habis dia'. (tanya Kompolnas ke Sambo) 'apa yang terjadi pak ?' (jawab Sambo) 'saya terhina, saya dizolimi'. Nangis gitu, jawab gitu aja," ungkap Mahfud MD.
Tak cukup satu orang, Ferdy Sambo bergerak dan mendatangi anggota Kompolnas lainnya.
Di momen itu, Ferdy Sambo secara konsisten menyampaikan dialog bohongnya.

"Kapan dramanya ? baru dari Kompolnas itu, Mba Pungky pulang, enggak ngerti apa-apa. Lalu sesudah itu, (seorang anggota) Kompolnas dipanggil juga ke situ, (Sambo) nangis dengan cara sama. Berarti ada upaya pengkondisian psikologis, agar ada orang yang nanti membela menyatakan bahwa itu terzolimi, kan betul kan, Kompolnas maupun Komnas HAM, semula," imbuh Mahfud MD.
Orang ketiga yang dihubungi Ferdy Sambi adalah seorang teman Deddy Corbuzier.
Sosok tersebut diakui Mahfud MD adalah orang terkenal.
"Teman Anda juga (teman Deddy Corbuzier), dibilangin begitu juga. Beberapa orang juga, dihubungi dia (Ferdy Sambo) hanya nangis aja. Artinya memang ada suatu pengkondisian bahwa itu dizolimi, istrinya dilecehkan," ungkap Mahfud MD.
Baca juga: Bukan Ajudan, Orang Kepercayaan Ferdy Sambo Ini yang Tahu Rahasia Putri Candrawathi Menangis
Selain tiga sosok tersebut, Ferdy Sambo juga mengadukan cerita karangannya itu ke Komnas HAM dan LPSK.
Mengetahui hal tersebut, Mahfud MD segera memanggil Kompolnas dan Komnas HAM.
"Saya pulang dari Mekkah, saya panggil Kompolnas dan Komnas HAM, masih kadang kala terpengaruh oleh kerangka pikir itu, bahwa ini terjadi pelecehan, sehingga ditembak oleh Bharada E, itu skenarionya," kata Mahfud MD.
Punya dugaan kuat bahwa cerita Ferdy Sambo hanya rekayasa, Mahfud MD lantas memberikan pandangan lain kepada Kompolnas.
"Begitu saya dengar tiga orang begini, Kompolnas saya bilang 'kita ganti perspektif', saya panggil Benny Mamoto (bilang) 'Anda salah. Kenapa Anda bilang itu kejadiannya benar ? padahal ini ada perspektif lain yang lebih masuk akal'. (kata Benny Mamoto) 'saya begitu ada peristiwa, bapak ada di Mekkah, saya langsung ke Polres Jaksel. Saya mendapat penjelasan begitu. Yang salah kan Kapolres, kenapa anda percaya, wong itu enggak masuk akal'," ungkap Mahfud MD.

Pengakuan Terbaru Ferdy Sambo
Firasat yang dirasakan Mahfud MD itu nyatanya benar adanya.
Sebab kemarin, Jumat (12/8/2022), Ferdy Sambo akhirnya mengakui bahwa cerita soal pembunuhan Brigadir J hanya rekayasa semata.
Pengakuan itu disampaikan Ferdy Sambo saat diinterogasi Komnas HAM.
Baca juga: SOSOK Ronny Talapessy Pengacara Baru Bharada E, Politikus yang Punya Jabatan Penting di PDIP
Berstatus sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana Brigadir J, Ferdy Sambo jujur.
"Memang dia (Ferdy Sambo) yang mengakui memang dia lah yang menyusun cerita, dia lah yang mencoba untuk membuat TKP sedemikian rupa sehingga semua orang juga susah untuk membuat terang peristiwa karena ada kerusakan di TKP," kata Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam dalam konferensi pers di Mako Brimob Kelapa Dua, Jumat (12/8/2022).
Bukan hanya membuat skenario, Ferdy Sambo mengakui bahwa ia juga merusak TKP pembunuhan Brigadir J.

Dalam konteks pelanggaran HAM, aksi perusakan TKP yang dilakukan Ferdy Sambo masuk kategori obstruction of justice atau menghalang-halangi proses penegakan hukum.
Lantaran sengaja merusak TKP, Ferdy Sambo bisa dijerat pasal melanggar HAM dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
"Kalau dalam konteks Komnas HAM, obstruction of justice itu satu terkait barang (yang dihilangkan) yang kedua terkait cerita. Jadi apakah cerita itu betul atau kah tidak, ternyata memang ceritanya tidak betul," pungkas Choirul Anam.
Baca juga: Putranya Terseret Dendam Ferdy Sambo, Ibunda Brigadir RR Pasrah Ngadu ke Jokowi : Dia Itu Penurut
Tanggapan Presiden
Fakta terbaru pengakuan Ferdy Sambo yang diungkap Komnas HAM semakin membuat publik menyoroti kasus pembunuhan sadis Brigadir J.
Berbeda dengan publik yang terus berkicau dan berkomentar tentang kasus Brigadir J, Presiden Jokowi justru bersikap lain.
Biasa lantang mengomentari kasus Brigadir J, Jokowi tampak bungkam kala ditatnya motif pembunuhan Brigadir J.
Seperti diketahui, hingga saat ini, motif jelasnya pembunuhan Brigadir J masih jadi misteri.
"Saya sudah keseringan menyampaikan itu. Tanyakan ke Kapolri, karena sudah jelas semuanya. Tanyakan Kapolri," kata Jokowi usai bertemu sejumlah pimpinan lembaga tinggi negara di Istana Kepresidenan, Jumat (12/8/2022) dikutip dari Tribunnews.com.