Polisi Tembak Polisi

Bakal Dilaporkan Pengacara Brigadir J, Benny Mamoto hingga Mantan Kapolres Terancam Dijerat 4 Kasus

Diberitakan sebelumnya, Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto meminta maaf atas kegaduhan yang timbul akibat sikapnya terkait kasus Brigadir J.

Editor: khairunnisa
Youtube/tvOneNews
Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak bakal melaporkan tiga sosok, yakni Putri Candrawathi, Benny Mamoto dan mantan Kapolres Jakarta Selatan ke polisi dengan empat pasal kasus sekaligus 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sikap tegas sedang ditunjukkan pengacara Keluarga Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak.

Ia rencananya akan melaporkan Benny Mamoto dari Kompolnas dan dua sosok lainnya ke polisi dengan dugaan penyebaran hoaks.

"Kita akan laporkan, agar semua hoaks-hoaks yang beredar sekarang itu hilang," kata Kamaruddin Simanjuntak di Jambi, Kamis (18/8/2022).

Kamaruddin Simanjuntak mengatakan, tidak hanya melaporkan pelaku hoaks, tapi ada 4 laporan lain yang akan dilaporkan dengan terlapor Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Untuk laporan kasus hoaks ini, keluarga tidak menginginkan beredar hoaks.

"Harapan keluarga tidak ada lagi hoaks yang beredar. Kasihan sudah mati, masih terus difitnah," kata Kamaruddin Simanjuntak.

Baca juga: Siang Ini Polri Umumkan Status Putri Candrawathi, Istri Ferdy Sambo Bakal Jadi Tersangka Kelima?

Pelaku hoaks yang akan dilaporkan selain Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo, juga mantan Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto dan Benny Mamoto dari Kompolnas.

Untuk saat ini, sambung Kamaruddin Simanjuntak, kalau informasi yang beredar terkait Brigadir J yakni pelecehan seksual, kejadian di Magelang, pemerkosaan terhadap anaknya, dan LGBT, semuanya adalah hoaks.

"Tidak ada pelecehan seksual, tidak ada kejadian di Magelang, tidak ada pemerkosaan dan tidak ada LGBT, semuanya itu hoaks," kata Kamaruddin Simanjuntak.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto meminta maaf atas kegaduhan yang timbul akibat sikap Kompolnas dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua atau Brigadir J.

Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Benny Mamoto akhirnya bersuara soal dirinya yang dihujat gara-gara terjebak skenario licik Ferdy Sambo soal pembunuhan Brigadir J
Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Benny Mamoto akhirnya bersuara soal dirinya yang dihujat gara-gara terjebak skenario licik Ferdy Sambo soal pembunuhan Brigadir J (KOMPAS.com/RAHEL NARDA)

Benny sempat dianggap berbohong oleh masyarakat karena mengikuti keterangan awal yang dirilis pihak Kepolisian terkait kasus ini yang belakangan terbukti tidak benar.

"Saya tidak punya niat membohongi publik, sekali lagi, saya tidak punya niat membohongi publik, berbeda dengan saya punya niat membohongi publik, berarti saya bekerja sama," kata Benny di acara Rosi Kompas TV, Kamis (11/8/2022).

"Tetapi dengan kegaduhan ini, tidak ada salahnya untuk saya minta maaf dengan kegaduhan ini, meskipun saya jadi korban, meskipun saya dipermalukan," ujar pensiunan polisi berpangkat inspektur jenderal itu.

Mantan Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) itu menekankan, ia merupakan korban dari skenario yang telah disusun bahwa kematian Brigadir J disebabkan baku tembak dan tidak ada kejanggalan di baliknya.

Baca juga: Saya Dibohongi Kata Pengacara Putri Candrawathi, Patra Lesu Kasus Pelecehan Seksual Cuma Prank

Benny mengakui, ketika menyampaikan sikap Kompolnas dalam kasus ini, ia hanya bisa berpatokan pada rilis yang saat itu disampaikan pihak Polres Metro Jakarta Selatan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved