Polisi Tembak Polisi
Dicecar Arteria Dahlan Soal Kerajaan Ferdy Sambo di Polri, Mahfud MD Ibaratkan Mabes di Dalam Mabes
Arteria Dahlan mempertanyakan keberadaan Menteri Dalam Negeri Jenderal (Purn) Tito Karnavian dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly.
Penulis: yudistirawanne | Editor: Soewidia Henaldi
“Ini diagram kaisar Sambo ini, nanti kami minta penjelasan, bener nggak sih ini,” ujarnya.
Baca juga: Disebut Koordinator Gosip di Kasus Ferdy Sambo, Mahfud MD Ingatkan Kasus Cicak Buaya: Cara Saya Sama
Tak sekedar kerajaan, pernyataan yang dikeluarkan Mahfud MD terkait adanya grup-grup Ferdy Sambo di daerah-daerah.
Arteria Dahlan pun ingin tahu grup Ferdy Sambo yang berasal dari dapil Jawa Timur.
“Ada grup Sambo di daerah-daerah Pak, saya minimal dapil saya Jawa Timur, saya enggak mau yang kaya gini, kasih tahu yang di Jawa Timur minimal siapa Pak, enggak usah se-Indonesia lah,” katanya.
Sementara itu, menjawab pertanyaan bertubi-tubi dari Arteria Dahlan, Mahfud MD meresponnya.
Mahfud MD mengatakan, diagram konsorsium 303 bukan berasal dari dirinya.

“Itu bukan dari saya. Saya tidak tahu sama sekali,” ujar dia.
Mahfud MD menuturkan bahwa pernyataan Kerajaan Sambo tidak berkaitan dengan Konsorsium 303.
Lebih lanjut, Mahfud MD menjelaskan yang dimaksud dengan Kerajaan Sambo adalah Divisi Propam.
Menurut dia, Divisi Propam Polri memiliki kewenangan yang terlalu luas.
Kepala Divisi Propam, kata dia, memiliki wewenang sangat luas dalam menentukan pemeriksaan terhadap polisi dapat dilanjutkan atau tidak.
Sehingga seakan seolah seperti markas besar di dalam markas besar.
“Setiap biro ini kalau dia memeriksa produknya harus diputus oleh Pak Sambo,” kata Mahfud MD.(*)