Polisi Tembak Polisi
Kasus Dugaan Pelecehan Putri Candrawathi Dihembuskan Lagi, Pakar Singgung Negosiasi Ferdy Sambo
Alasan kasus dugaan pelecehan seksual Brigadir J terhadap Ferdy Sambo kembali disoal dicurigai karena ada negosiasi hukuman untuk Ferdy Sambo CS.
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: khairunnisa
“Saya yakin tidak akan ada kesesuaian (pada pemeriksaan Putri Candrawathi), karena under presure. Karena bagaimana pun juga, otorita Ibu PC ini masih bisa mempengaruhi bawahannya, apalagi Kuwat itu orang yang sangat setia dengan beliau. Sehingga arahnya dengan sangat jelas diarahkan,” jelasnya.
Menanggapi pemeriksaan Putri Candrawathi, Eva Achjani Zulfa mengatakan bahwa jadi hak seorang tersangka untuk membela diri bagaimanapun caranya.
“Tapi memang ini jadi kalau kita lihat bagaimana sebetulnya upaya petugas untuk kemudian bisa mendudukan perkara ini dalam posisi yang benar. Sehingga foto atau gambar atau film yang akan dihadirkan di ruang persidangan adalah gambar atau film yang sebenarnya yang hampir sama persis dengan kejadian yang terjadi. Bukan kemudian malah menjadi satu film yang versinya menjadi berbeda dengan apa yang terjadi sebelumnya,” bebernya.

Minta Kasus Pelecehan Seksual Didalami Lagi
Sebelumnya, Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara merekomendasikan agar penyidik mendalami lagi dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi.
“Terdapat dugaan kuat terjadinya peristiwa kekerasan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J kepada saudari PC di Magelang tanggal 7 Juli 2022,” ujar Beka dilansir dari Warta Kota.
Dari temuan tersebut, pihaknya pun meminta agar laporan pelecehan seksual itu didalami lagi.
Baca juga: Kuat Maruf Marah, Komnas HAM Soroti Dugaan Brigadir J Angkat Tubuh Istri Ferdy Sambo
“Rekomendasinya menindaklanjuti pemeriksaan dugaan kekerasan seksual terhadap PC di Magelang, dengan memperhatikan prinsip-prinsip hak asasi manusia dan kondisi kerentanan. Artinya dugaan kekerasan seksual harus ditindaklanjuti penyelidikannya oleh teman-teman kepolisian,” bebernya.
Sementara itu, Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani mengatakan bahwa Putri Candrawathi sangat malu dengan pelecehan seksual yang menimpa dirinya.
“Dalam pernyataannya (Putri) ya, merasa malu, menyalahkan diri sendiri, takut pada ancama pelaku, dan dampak yang mungkin mempengaruhi seluruh kehidupannya, kata Andy dilansir dari Warta Kota, Kamis.
Bahkan Putri Candrawathi berkali-kali mengatakan bahwa dirinya lebih baik mati. karena menahan malu
“Dalam kasus ini posisi sebagai istri dari seorang petinggi Kepolisian, pada usia yang jelang 50 tahun, memiliki anak perempuan, maupun rasa takut pada ancama, dan menyalahkan diri sendiri, sehingga merasa lebih baik mati, ini disampaikan berkali-kali,” sambungnya.