Saling Klaim Infrastruktur, PDIP dengan Partai Demokrat Memanas, Pengamat : Ini Jualan Politik

Perbincangan itu muncul karena pernyataan AHY yang mengklaim 70 hingga 90 persen pembangunan di era Presiden Joko Widodo adalah kinerja ayahnya, Susil

Penulis: yudistirawanne | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) bersama Annisa Larasati Pohan mengunjungi Kantor DPC Demoktat Kota Bogor, Rabu (2/5/2021). 

Menggaet calon pemilih

Selain itu, Adi Prayitno menegaskan, jika kebanyakan masyarakat di Indonesia enggan terlalu detail berbicara tentang data.

"Publik itu tidak mengerti seberapa panjang jalan tol yang dibangun oleh pak Jokowi, dibangun pak SBY, dibangun mba Megawati. Ini adalah konsumsi elit. Ini konsumsi teman-teman yang akan bertanding di 2024," paparnya.

"Apa yang dilakukan itu kan sebenarnya ingin menyasar para pemilih rasional. Pemilih rasional kita itu cuma 10 persen," tambahnya.

Baca juga: Disinggung Soal BLT BBM, Adian Napitupulu Minta AHY Pelajari Data

Secara gamblang, Adi Prayitno memaparkan jika masyarakat melihat atau memilih calon pemimpin itu berdasarkan hal yang sederhana.

"Orang itu milih pemimpin itu yaitu merakyat, sederhana, apa adanya dan suka ngasih bantuan sosial. Jadi kalau berbicara tentang rekam jejak dan yang sudah dilakukan, orang tak melihat itu," paparnya.

Secara keseluruhan, Adi Prayitno menyimpulkan jika pernyataan AHY mengenaik klaim infrastruktur itu merupakan ajang pemanasan Partai Demokrat menuju Pemilu 2024.

"Jadi kenapa AHY berbicara seperti itu, bagi saya sederhana karena butuh pengakuan ke publik bahwa Partai Demokrat itu pernah besar dan berjaya 2 periode dan segala sesuatunya jauh lebih baik daripada sekarang," pungkasnya.

(TribunnewsBogor.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved