Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Mengenal Meta Rahma Dini, Perempuan Asal Kota Bogor yang Gemar Mengumpulkan Sampah Plastik

Meta Rahma Dini menjadi perempuan yang nampaknya terus peduli terhadap sampah yang berserakan.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Meta Rahma Dini wanita asal Kota Bogor yang sampai saat ini selalu memilih dan memisahkan sampah plastik yang berserakan, Sabtu (1/10/2022). 

"Dan akhirnya memang akhirnya itu di TPA pada akhirnya. Kecampur-campur juga dong. Serasa sia-sia banget. Gaada penyalurannya," tambahnya.

Harapannya, sampah yang dikumpulkan dan dipisahkan olehnya ini memang bisa menghasilkan manfaat lebih.

Pada akhirnya, dirinya menemukan suatu Yayasan di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.

Disitulah, dirinya semakin bersemangat bahwa sampah hasil pilihannya bermanfaat karena di yayasan dengan nama Rumah Literasi Hijau, sampah yang dipisahkannya ini diubah menjadi bahan bakar fosil.

"Nah, dari situ nyari-nyari kan. Akhirnya ada nih kata saya. Pas saya tanya-tanya pemilik yayasannya memang sampah yang dipilihnya ini menjadi solar untuk digunakan bagi nelayan," ungkapnya.

Dari situ lah, Meta kian bersemangat untuk memilih dan memisahkan sampah plastik yang dikumpulkannya dengan cara memungut di area tempat tinggalnya.

"Jadi makin semangat. Akhirnya sampah yang saya kumpulkan dan pisahkan ada manfaatnya. Disana diubah jadi solar," tambahnya.

Perjalanan pemisahan dan pemilihan sampah plastik ini diakui Meta memang bermula ketika dirinya peduli terhadap kebersihan lingkungan.

Dimana, semenjak SMP, dirinya mengakui sudah tidak membuang sampah sembarangan.

"Beneran saya gabuang sampah sembarangan itu dari SMP. Itu sekitaran tahun 1998 ya. 20 tahun lebih berati sampai sekarang," katanya.

Saking tidak pernah membuang sampah sembarangan, Meta pun merasa malu ketika ada orang membuang sampah sembarangan.

Bahkan, dirinya tidak segan-segan menegur ketika dirinya melihat orang membuang sampah sembarangan.

"Kalau teman-teman dekat saya memang sudah pada tahu. Jadi ga aneh. Pernah saya ada yang buang botol plastik di jalan. Saya tegur dan turun dari mobil saya. Saya kembalikan lagi sampahnya kepada pemiliknya," tambahnya.

Saking bencinya terhadap sampah itu, Meta beranggapan bahwa sampai saat ini sampah adalah aib ketika dibuang secara sembarangan.

"Pandangan saya itu adalah aib. Ketika sampah itu dibuang sembarangan. Jadi aib aja. Kasta hidup serasa rendah aja kalau buang sampah sembarangan," tandasnya.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved