Insiden Arema vs Persebaya
Cerita Mencekam Tragedi Kanjuruhan Malang, Terdengar Jeritan Wanita hingga Anak-anak yang Terkapar
Salah satu suporter Arema FC berhasil selamat dari maut tragedi kericuhan di Stadion Kanjuruhan. Dirinya menceritakan detik-detik jeritan wanita.
Penulis: Siti Fauziah Alpitasari | Editor: Tsaniyah Faidah
Pihak Kepolisian Masuk dan Diserang
Di sisi lain menurut Rezqi, pihak aparat saat itu melakukan berbagai upaya agar memukul mundur para suporter.
Namun Rezqi menilai hal tersebut sangatlah kejam dan sadis.
Pasalnya suporter dipentung oleh para aparat dengan tongkat panjang.
“1 suporter di keroyok aparat, dihantam tameng dan banyak tindakan lainnya. Tapi saat aparat memukul mundur suporter di sisi selatan, suporter dari sisi utara menyerang ke arah aparat,” ungkapnya.
Melihat hal itu, suporter tampak semakin kompak masuk ke dalam lapangan hingga kondisi menjadi tidak kondusif.
Hal tersebut membuat pihak kepolisian terpaksa menembakkan beberapa kali gas air mata ke arah suporter di lapangan dengan silih berganti suporter menyerang aparat dari arah dua sisi.
Baca juga: Tembakan Gas Air Mata Langgar Aturan FIFA, Ini yang Akan Terjadi Jika Terkena Kulit Wajah
Kondisi Semakin Mencekam
Kondisi stadion tampak mulai mencekam, bagaimana tidak. Menurut kesaksian Rezqi, saat itu stadion dihujani lemparan benda dari sisi tribun penonton.
Hingga aksi tembak menembak gas air mata ke arah suporter membuat stadion semakin tak terkendali.
Terhitung puluhan gas air mata sudah ditembakkan ke arah suporter.
Bahkan menurut Rezqi, gas air mata juga diluncurkan ke arah tribun penonton.
Kepanikan para penonton di tribun pun semakin ricuh.
Pasalnya, para penonton saling berdesakan dan berlarian untuk mencari pintu keluar.