Insiden Arema Vs Persebaya
129 Orang Meninggal Dunia, Iwan Bule Dapat Tugas Pimpin Investigasi Rusuh Arema Vs Persebaya
Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan (Iwan Bule), bakal memimpin langsung investigasi rusuh Arema Persebaya.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan (Iwan Bule), bakal memimpin langsung investigasi rusuh Arema Persebaya.
Hal itu bisa dimaklumi, karena Iwan Bule mantan anggota Polri berpangkat Komjen, memiliki pengalaman hebat di bidang serse dan investigasi.
Seperti diketahui, rusuh Arema Persebaya menelan korban jiwa hingga 125 orang, dan 299 orang mengalami luka rinagn dan berat.
Peristiwa yang terjadi Sabtu (1/10/2022) malam di Stadion Kanjuruhan tersebut dipicu oleh Aremania yang tak puas klubnya kalah 2-3 saat laga pekan ke-11 di Liga 1 2022/2023 di Stadion Kanjuruhan.
Menyikapi tragedi tersebut, PSSI meminta maaf dan menyesali kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.
Iwan Bule pun menyampaikan rasa sesal dan permintaan maafnya.
"PSSI menyesalkan tindakan suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan," katanya melalui situs resmi PSSI.
"Kami berduka cita dan meminta maaf kepada keluarga korban serta semua pihak atas insiden tersebut,” imbuhnya.
Baca juga: Pilunya Bocah 11 Tahun Jadi Yatim Piatu Usai Tragedi Kanjuruhan, Korban Trauma Orangtuanya Terinjak
“Untuk itu PSSI langsung membentuk tim investigasi dan segera berangkat ke Malang," lanjut Iwan Bule.
Menurutnya, kompetisi Liga 1 akan dihentikan selama satu pekan dan Arema FC dilarang menjadi tuan rumah selama sisa kompetisi.
Senada dengan PSSI, Pemerintah Kabupaten Malang juga menyesali kejadian tersebut.
Bupati Malang, HM Sanusi mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang akan menanggung biaya pengobatan suporter yang menjalani perawatan di rumah sakit akibat kerusuhan itu.
Baca juga: Ikut Berduka, Viking Persib Bikin Aksi Solidritas untuk Aremania
"Kami sudah cek ke setiap rumah sakit tempat mereka dirawat, dan kami sudah sampaikan ke masing-masing kepala rumah sakit, Pemkab Malang akan menanggung biaya perawatannya," ungkap Sanusi dalam konferensi pers di Mapolres Malang.
Ia juga meminta tenaga medis untuk merawat para korban hingga mereka sembuh total.
Sementara itu, jumlah suporter yang harus menjalani perawatan medis di rumah sakit sebanyak 191 orang.